Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Kalurahan Giritirto yang terletak di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, berhasil menarik perhatian pemerintah daerah dan pakar kesehatan nasional atas prestasinya dalam penanganan stunting. Berkat upaya terpadu serta inovasi dalam program penurunan angka stunting, Kalurahan Giritirto kini dijadikan model percontohan.
Hal ini dibuktikan dengan kedatangan puluhan delegasi dari Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah pada Selasa (29/10). Kedatangan mereka untuk melakukan studi lapangan/study tiru untuk mempelajari praktik terbaik yang diterapkan di Kalurahan Giritirto tersebut.
Program penanganan stunting di Giritirto berhasil menurunkan prevalensi stunting secara signifikan. Kesuksesan ini tak lepas dari sinergi antara perangkat desa, kader kesehatan, serta masyarakat dalam menjalankan berbagai program, termasuk pemberian makanan tambahan bergizi, edukasi gizi ibu hamil, serta pengawasan tumbuh kembang anak secara berkala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui bahwa Kalurahan Giritirto merupakan satu dari 15 kalurahan yang berhasil dalam menurunkan angka stunting secara signifikan. Kalurahan Giritirto juga merupakan Kalurahan yang masuk dalam lima besar kategori penilaian Desa Berkinerja Baik dalam Konvergensi Penurunan Stunting di Regional Barat yakni Sumatera dan Jawa.
Lurah Giritirto, Haryono mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas kunjungan studi lapangan dari Kalimantan ini.
“Kami sangat bersyukur atas apresiasi ini. Kami berharap pengalaman kami di Giritirto bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Program yang kami jalankan fokus pada pencegahan dan perawatan sejak dini, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya, Rabu (30/10).
Perwakilan studi lapangan dari Kecamatan Kumai menyampaikan kekaguman mereka terhadap langkah-langkah inovatif Giritirto dalam mengatasi stunting. Mereka berharap dapat mengadopsi beberapa strategi kunci yang sudah terbukti efektif di desa tersebut untuk diimplementasikan di Kalimantan. Kunjungan ini juga menjadi momen untuk memperkuat jaringan antar daerah dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
Rombongan study lapangan /study tiru ini diikuti oleh 40 orang terdiri dari Camat, Sekcam, Kasi PMD, Kepala Desa dan BPD se kecamatan Kumai.