Gunungkidul,(kalaharinews.co)–Seorang siswa berkebutuhan khusus di SMP Negeri wilayah Wonosari, inisial RAN (13), mengalami perundungan atau bullying yang berujung aniaya. Warga Kapanewon Semanu yang hanya memiliki satu tangan ini, sering diperlakukan buruk oleh rekan sekolah.
Orang tua RAN, Wasido, mengungkapkan bahwa anaknya sering mengalami perundungan di lingkungan sekolah tersebut. Klimaksnya terjadi pada Rabu (21/02) ketika RAN menjadi korban bullying oleh temannya. Insiden itu menyebabkan patahnya jari kelingking tangan kiri, yang memerlukan tindakan operasi di RSUD Wonosari.
Kejadian dimulai saat RAN, menjelang waktu sholat Dzuhur sekitar pukul 12.00 WIB, memberikan peringatan kepada murid lain berinisial R yang tengah membuat kegaduhan. R merasa tidak terima setelah diberi peringatan oleh RAN, sehingga R mendekati dan melakukan penganiayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ia menceritakan bahwa tangannya ditarik dan dipelintir oleh R, menyebabkan patah pada bagian jari kelingking,” ungkapnya.
Setelah insiden tersebut, RAN yang merasakan sakit segera dibawa ke rumah sakit oleh pihak sekolah. Orang tua RAN, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan, mengakui kebingungan terkait biaya rumah sakit selama anaknya menjalani perawatan.
Wasido menjelaskan meskipun pihak sekolah dan orang tua R sudah berkomunikasi dengannya, namun ia masih belum dapat memastikan langkah apa yang akan diambil terkait kasus yang dialami anaknya.
“Belum tahu langkah apa nantinya yang akan saya ambil,” imbuhnya.
Sementara itu Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati, dalam konfirmasi melalui pesan Handphone, menyatakan telah menerima laporan tentang kasus tersebut.
“Sudah ada laporan, dan akan segera kami tindak lanjuti,” jawabnya.