Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Jumlah kasus penyakit gondongan atau disebut juga Mumps di Kabupaten Gunungkidul mengalami lonjakan yang cukup signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat lebih dari 1.050 kasus terhitung sampai awal bulan ini yang tersebar hampir di seluruh kecamatan di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, angka kasus gondongan tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 jumlah kasus gondongan laki laki ada 84 kasus, perempuan 71 kasus total 155 kasus.
“Kami mencatat sekitar 1.050 kasus diantaranya gondongan pada Januari hingga November minggu pertama,” ujar Ismono, Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Virus ini mempunyai masa Inkubasi 10 sampai 12 hari. Penularanya mirip dengan influenza dan rubella. Pasien yang terinfeksi paling menular di satu sampai dua hari sebelum timbulnya gejala klinis, dan selama beberapa hari setelahnya.
“Apabila ada anak yang mengalami gondongan dihimbau untuk istirahat di rumah agar tidak menularkan,” imbuhnya.
Ismono menambahkan, penyakit gondongan mempunyai gejala pembengkakan kelenjar parotis, nyeri saat mengunyah atau menelan makanan. Demam hingga 39⁰ C , mulut kering, sakit kepala, nyeri sendi dan nyeri perut serta mudah lelah hingga nafsu makan hilang.
Dinas menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan cara Vaksinasi MMR (Measles, mumps, rubella) usia 15 bulan dan 5 tahun. Perilaku hidup bersih dan sehat, dengan rajin mencuci tangan, penggunaan masker, tidak berbagai peralatan makanan / minuman, hindari kontak dengan penderita, etika batuk dengan menutup mulut dan hidung saat batuk juga bersin.
“Kami akan melakukan pemantauan kasus gondongan dan juga mengedukasi ke masyarakat untuk mematuhi protap penularan edukasi ke masyarakat untuk PHBS,” tutupnya.