Yogyakarta, (kalaharinews.co) – Perayaan Cap Go Meh yang digelar di Klenteng Fuk Ling Miau Gondomanan Yogyakarta, Selasa (13/02) berjalan dengan lancar dan meriah, menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Tidak hanya menjadi momen penting bagi umat Tionghoa, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan keragaman komunitas yang ada di Yogyakarta.
Rangkaian acara Cap Go Meh kali ini menampilkan beragam atraksi seni dan budaya yang memukau, mulai dari tarian tradisional, pertunjukan musik, hingga parade barongsai yang memukau. Salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah partisipasi dari perhimpunan anak-anak penyandang disabilitas, yang turut menampilkan kesenian pencak silat, dan musik dengan semangat yang luar biasa.
Perayaan Cap Go Meh di Klenteng Fuk Ling Miau tidak hanya dipenuhi oleh warga Tionghoa, tetapi juga masyarakat sekitar dan tamu undangan. Salah satunya adalah Kapolresta Jogja, Kombes Pol Aditya Surya Dharma. Para pengunjung terlihat antusias menikmati berbagai pertunjukan yang disajikan, sembari ikut serta merayakan kebudayaan Tionghoa yang sudah menjadi bagian dari kekayaan budaya Yogyakarta.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Perayaan Cap Go Meh ini juga menjadi penutup dari Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang telah berlangsung sejak 7 Februari lalu. Selama satu pekan, berbagai kegiatan budaya dan sosial telah digelar, mempererat hubungan antar komunitas dan mengangkat nilai-nilai toleransi serta kebersamaan di tengah masyarakat Yogyakarta yang multikultural.
Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh, Belly menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat yang hadir dan turut meramaikan acara tersebut. “Kami berharap, melalui acara ini, kita dapat terus menjaga dan melestarikan warisan budaya Tionghoa, sekaligus mempererat hubungan antar sesama warga Yogyakarta, tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang,” ujarnya.
Dengan suksesnya perayaan Cap Go Meh tahun ini, Klenteng Fuk Ling Miau Gondomanan diharapkan akan terus menjadi tempat yang menyatukan berbagai elemen budaya dan komunitas di Yogyakarta.(Wempi Gunarto)