Gunungkidul,(kalaharinews.co)–Pemerintah mengumumkan kebijakan baru terkait kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite subsidi dengan pengurangan yang akan berlaku tahun 2024. Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk mengatasi krisis energi dan mendukung program pengurangan emisi.
Kepala Dinas Disperindag Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuliantoro mengatakan, di Gunungkidul sendiri juga akan ada pengurangan BBM jenis Pertalite. Pengurangan itu karena jumlah komsumsi BBM jenis pertalite di Gunungkidul, di bawah kuota yang ditetapkan dari pemerintah (pertamina). Sehingga pemerintah melakukan pengurangan kuota untuk tahun 2024 menyesuaikan jumlah konsumsi masyarakat pada tahun 2023.
“Namun jika nanti dengan pengurangan kuota tersebut masih ada kekurangan, maka akan menyampaikan surat permohonan pengajuan untuk penambahan kuota. Kami hanya memonitor jumlah serapan masyarakat jangan sampai nanti ada kelangkaan,”Jelas Kelik, Selasa (22/01).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kelik menjelaskan, bahwa kuota BBM jenis pertalite pada tahun 2023 sebanyak 69,447 Kiloliter sedangkan komsumsi masyarakat Gunungkidul sebanyak 67,221,701 Liter. Sehingga pemerintah mengurangi kuota BBM pertalite menjadi 68,901 Kiloliter.
Kelik menambahkan, di Gunungkidul terdapat 18 SPBU. Meskipun jumlah kuota BBM pertalite turun lain halnya dengan BBM Bio Solar. Tahun 2024 Bio solar justru mendapatkan kuota tambahan. Pada tahun 2023 jumlah kuota sebanyak 21,752 Kiloliter, pada tahun 2024 naik menjadi 26970.
“Itu juga menyesuaikan konsumsi masyarakat yang pada tahun 2023 jumlah konsumsi masyarakat adalah 23,188,474 liter, sehingga pada tahun ini mendapatkan kuota tambahan,” tutupnya.