Iklan Header 3

Pesan Dialog dan Perjumpaan Paus Fransiskus Dengan Imam Besar Masjid Istiqlal

- Reporter

Jumat, 6 September 2024 - 01:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta,(kalaharinews.co)- Ada pemandangan yang begitu mengharukan ketika Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bertemu dengan Paus Fransiskus, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Pada pertemuan itu, Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus yang duduk di kursi roda. Dengan lembut juga, Paus membalas bahasa kasih Nasaruddin Umar dengan mencium tangan sang imam besar. Momen itu terjadi ketika Paus Fransiskus bertolak dari Masjid Istiqlal.
Sebelumnya, selama beberapa saat, pemimpin umat Katolik sedunia tersebut menjadi saksi atas pemanfaatan Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta.
“Saya ucapkan selamat kepada Anda sekalian karena Terowongan Silaturahim ini bisa menjadi tempat dialog dan perjumpaan,” kata Paus saat mengunjungi Terowongan Silaturahim.
Menurut Paus Fransiskus, adad filosofi di balik sebuah terowongan bahwa terowongan merupakan lorong yang gelap. Namun, berbeda dengan Terowongan Silaturahim ini. Terowongan Silaturahim tersebut membantu umat dari tradisi keagamaan yang berbeda-beda untuk menyeberangi kegelapan menuju dunia yang terang.
Paus Fransiskus berharap Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta bisa menjadi wadah antar umat beragama untuk melalui perjalanan bersama dan juga mewujudkan persahabatan yang mengantarkan umat manusia menuju dunia yang terang benderang.
Dalam kesempatan itu Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa terowongan tersebut juga memiliki banyak simbol artistik dan melambangkan toleransi beragama di Indonesia. Terowongan tersebut tidak saja menjadi jembatan bagi umat Islam dan Katolik, tetapi juga umat manusia.
Sebelumnya, Paus Fransiskus mengungkapkan bahwa di dunia ini tidak ada dua tetes air yang sama yang dialami oleh manusia, tidak juga saudara-saudari bahkan saudara kembar pun tetes air nya pun sama sekali tidak identik.
Ungkapan tentang dua tetes air ini melukiskan persaudaran yang sempurna disampaikan Bapa Suci Fransiskus dalam audiensi bersama para uskup, romo, biarawan dan biarawati, seminaris dan katekis di Gedung Gereja Katedral Jakarta, Rabu (4/9/2024).
“Menghidupi pesaudaran, antara lain berarti menyambut satu sama lain, mengakui satu sama lain sederajat dalam perbedaan. Nilai ini pun akrab dengan Gereja Indonesia,” tutur Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus melanjutkan, persaudaraan itu sudah ditunjukkan oleh Gereja Indonesia dengan sikap terbuka pada budaya, etnik sosial dan agama dari dalam dan dari luar. Gereja Indonesia, tandas Paus, juga telah menghargai sumbangsih dari semua orang dan dengan murah hati menawarkan bantuan dalam setiap situasi.
Menurut Paus Fransiskus, sikap ini penting karena mewartakan Injil bukan berarti memaksakan iman atau mempertentangkannya dengan iman orang lain. Mewartakan Injil harus selalu dengan sikap penghargaan dan kasih sayang persaudaraan untuk semua orang.
“Saya terkesan dengan satu sikap, yakni saling bergandengan tangan seperti diungkapkan Romo Maxi. Inilah para nabi persatuan, ketika dunia ini digerakkan oleh tendensi memecah belah, memaksa dan memprovokasi satu sama lain terus-menerus meningkat. Anda tahu apa yang memecah belah? Semua itu tentu saja kerja setan. Jadi hati-hati!”tandas Paus Fransiskus.
Dalam kesempatan tersebut, Paus Fransiskus juga mengutarakan soal kasih sayang, yang sangat erat kaitannya dengan persaudaraan. Bagi Paus, kasih sayang bukanlah memberikan sedekah kepada saudara-saudari yang membutuhkan, memandang mereka dari “menara” keamanan dan kesuksesan kita sendiri.
“Sebaliknya, kasih sayang berarti mendekatkan diri kita satu sama lain, menghilangkan segala sesuatu yang dapat mencegah kita untuk merendahkan diri dan menyentuh mereka yang terjatuh, mengangkat mereka dan memberi mereka harapan,” tutur Paus.
Terakhir, Paus Fransiskus mendorong kita tetap kuat dalam iman, terbuka untuk semua dalam persaudaraan, dan dekat satu sama lain dalam kasih sayang.
“Saya memberkati Anda dan berterima kasih atas semua kebaikan yang Anda lakukan setiap hari! Saya akan berdoa untuk Anda dan saya memohon, tolong, doakan saya juga. Terima kasih,” tutup Paus Fransiskus.
Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Tegaskan Jaga Integritas Organisasi
Kesatuan Dalam Keberagaman, Pilar Penting Keberlangsungan Indonesia
Tiba Di Indonesia, Paus Fransiskus Disambut Anak Yatim Hingga Pengungsi
Kunjungan Paus Fransiskus Miliki Pesan Kuat Arti Pentingnya Merayakan Perbedaan  
Konkernas PWI 2024 Di Banjarmasin Tolak KLB Dan Tetap Akui Kepemimpinan Hendry Ch Bangun
Kabar Gempa Megathrust : BPBD Gunungkidul Minta Masyarakat Percaya Informasi Resmi BMKG
Satu Jamaah Haji Asal Gunungkidul Dirawat di Rumah Sakit, Alami Stroke 
Sempat Viral, Raffi Ahmad Akhirnya Tarik Diri dari Pembangunan Beach Club di Gunungkidul 
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 30 September 2024 - 20:23 WIB

Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Tegaskan Jaga Integritas Organisasi

Minggu, 29 September 2024 - 13:43 WIB

Kesatuan Dalam Keberagaman, Pilar Penting Keberlangsungan Indonesia

Jumat, 6 September 2024 - 01:31 WIB

Pesan Dialog dan Perjumpaan Paus Fransiskus Dengan Imam Besar Masjid Istiqlal

Rabu, 4 September 2024 - 17:20 WIB

Tiba Di Indonesia, Paus Fransiskus Disambut Anak Yatim Hingga Pengungsi

Rabu, 4 September 2024 - 16:58 WIB

Kunjungan Paus Fransiskus Miliki Pesan Kuat Arti Pentingnya Merayakan Perbedaan  

Kamis, 22 Agustus 2024 - 15:04 WIB

Konkernas PWI 2024 Di Banjarmasin Tolak KLB Dan Tetap Akui Kepemimpinan Hendry Ch Bangun

Kamis, 22 Agustus 2024 - 14:38 WIB

Kabar Gempa Megathrust : BPBD Gunungkidul Minta Masyarakat Percaya Informasi Resmi BMKG

Jumat, 21 Juni 2024 - 15:46 WIB

Satu Jamaah Haji Asal Gunungkidul Dirawat di Rumah Sakit, Alami Stroke 

Berita Terbaru