Sleman, (kalaharinews.co) – Ribuan umat hindu di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti upacara Tawur Agung Kesanga yang digelar sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1975/ 2025. Upacara keagamaan yang digelar di pelataran Candi Prambanan, Jumat (28/03), turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabumung Raka.
Prosesi rangkaian Tawur Agung Kesanga dimulai pukul tujuh pagi, diawali dengan Mendak Tirta atau membawa air suci yang sebelumnya disemayamkan di Candi Prambanan. Selanjutnya sejumlah pinandhita bersama umat Hindu membawa air suci itu menuju Candi Trimurti, yakni candi Brahma, Wisnu, dan Siwa yang ada di dalam kompleks candi. Dibelakangnya, rombongan umat yang membawa ogoh-ogoh dan gunungan hasil bumi.
Usai berdoa di depan candi, pinandhita bersama umat melakukan Pradaksina, atau mengitari candi sebanyak tiga kali. Pradaksina yang dilakukan searah jarum jam memiliki tujuan sebagai laku doa untuk menyucikan tempat sakral tersebut, dan merenungkan kekuatan spiritual yang ada di tempat tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selanjutnya, setelah pradaksina selesai, umat kembali menuju pelataran Candi Prambanan untuk mengikuti persembahyangan.
“Upacara ini untuk menyucikan jagad alit dan jagad ageng, karena sebelum Nyepi manusia dan alam semesta harus disucikan,” jelas Jero Gede Dwija Triman, pinandhita yang memimpin upacara.
Tawur Agung Kesanga turut dihadiri wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dan perwakilan pemerintah daerah di DIY dan Jawa Tengah. Dalam sambutannya wakil presiden berpesan agar seluruh umat beragama saling menghargai perbedaan, karena perbedaan menjadi sarana mendewasakan kita sebagai bangsa. Selain itu, wapres juga berpesan agar umat turut mensukseskan Asta Cita yang menjadi program pemerintah saat ini.
Perayaan Nyepi tahun ini mengusung tema “Manavaseva Madavaseva Mewujudkan Indonesia emas 2045”. Tema ini memiliki makna, melayani manusia sama dengan melayani Tuhan. Prinsip ini mengajarkan setiap pelayanan kepada sesama manusia merupakan bentuk nyata dari pengabdian kepada Tuhan, untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.
Usai upacara Tawur Agung kesanga, umat hindu akan melanjutkan dengan Pangarupukan, atau ritual mengusir roah-roh jahat, dan Catur Brata Nyepi selama satu hari satu malam, yang dimulai pada Sabtu, 29 Maret 2025. (Wempi Gunarto)