Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Sejumlah wilayah di Gunungkidul masih belum dapat merasakan layanan Perusahaan Air Minum (PAM) secara maksimal. Hal ini diduga kuat disebabkan karena debit air yang belum optimal. Salah satu wilayah yang belum menikmati layanan PAM adalah Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang.
Menurut Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani, Toto Sugiharto, salah satu penyebab utama dari masalah ini adalah rendahnya debit air yang masuk ke instalasi pengolahan air.
“Kami masih berupaya meningkatkan kapasitas produksi air bersih, namun hingga kini belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh wilayah, terutama wilayah bagian selatan sisi barat,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemampuan produksi air dari Sungai Ngobaran dinilai belum mampu untuk mencukupi kebutuhan seluruhnya di wilayah Gunungkidul bagian Selatan sisi Barat.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bidang Sumber Daya Alam (SDA) untuk menambah debit produksi dari 40 Liter Per Second (LPS) menjadi 140 LPS.
“Kalau ini sudah terbangun maka 4 Kapanewon yaitu Saptosari, Purwosari, Panggang dan Paliyan bisa teratasi kebutuhan airnya,” jelasnya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan tahun anggaran 2023, telah dibangun peningkatan kapasitas produksi SB Ngobaran 100 LPS mulai dari Unit Penampungan Awal (intake) sampai Unit Penampungan Akhir (reservoir). Namun, menurutnya pembangunan tersebut hingga kini belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat. Harapannya, pembangunan kelanjutan di Ngobaran tahap ke-2 bisa dilakukan tahun ini.
“Sekarang baru 40 LPS, belum bisa sampai sana. Kita tambah 100 LPS lagi. Pembangunan tahap I kan sudah selesai dan sekarang kami menunggu pembangunan tahap keduanya,” imbuhnya.
Dengan upaya tersebut, ia diharapkan dalam waktu dekat masalah debit air yang belum maksimal ini dapat teratasi. Sehingga seluruh wilayah yang belum teraliri PAM dapat segera menikmati air bersih.
“Harapanya tahun ini bisa maksimal. Karena yang melaksanakan dari teman-teman BBWSO ( Balai Besar Wilayah Serayu Opak ),” tutupnya.