Gunungkidul,(kalaharinews.co)- Insiden kekerasan terjadi di sebuah acara ulang tahun yang seharusnya menjadi momen bahagia. Seorang pemuda berinisial DSP (22) justru menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh dua temannya sendiri saat menghadiri pesta ulang tahun temannya di Padukuhan Karangtengah I, Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Wonosari, Kamis (18/07) malam.
Menurut keterangan ibu korban Bekti Maha Kusuma Dewi, awalnya anaknya DSP datang ke pesta ulang tahun R bersama temannya. Sekitar pukul 22.00 WIB, mereka sempat melakukan kegiatan bakar-bakar ayam. Setelah bakar-bakar kemudian DSP bertemu bapaknya yang saat itu berada di angkringan di depan rumah R.
“Waktu itu suami saya ngajak anak saya pulang namun ia belum mau dan kembali lagi berkumpul dengan temannya di rumah R karena temannya masih menunggu,” ujar Bekti Saat ditemui di rumahnya, Minggu (28/07).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah kembali ke rumah R, DSP kemudian bermain game di kamar dan temannya R mengatakan sesuatu kepada DSP.
“Kowe arep leren nge game ora, berarti nek kowe ora nggugu tak omongi melu aku (kamu mau berhenti main game nggak ? Berarti kalau kamu tidak menurut tak bilangi ikutlah aku),” kata Dewi menirukan ucapan teman anaknya.
Waktu itu DSP cuma nurut saja ajakan temannya itu. Ia juga sempat bertanya kepada R.
“Mau kemana to Mas dan dijawab sama R ayo to ikut aku,” imbuh Dewi.
Kemudian DSP diajak ke belakang rumah yang saat itu sudah ada 5 orang temannya. Setelah sampai belakang rumah DSP bertanya sama R.
“Mau apa to Mas namun tidak dijawab sama R dan justru R memukul berkali-kali di bagian kepala bagian kiri dan kepala bagian belakang, dada serta punggung,” terangnya.
Beberapa temannya yang melihat kejadian itu pun berusaha melerai namun karena postur R lebih tinggi dan besar sehingga R kembali menendang DSP hingga jatuh.
“Saat itu T yang juga temannya juga langsung memukul berkali-kali,” imbuhnya.
Sebagai orang tua, Dewi bertanya-tanya apa yang melatar belakangi R yang informasinya adalah anak salah seorang anggota DPRD itu tega memukuli anaknya hingga mengalami luka yang cukup parah. Padahal sebelumnya diantara mereka tidak ada masalah apapun.
“Mereka itu berteman, dan ketika saya tanya anak saya ada masalah apa pun dijawab tidak ada masalah jadi penyebab anak saya dikeroyok itu juga tidak tahu,” katanya.
Pihak orang tua yang merasa tidak terima atas kejadian yang menimpa anaknya itu akhirnya memutuskan untuk melaporkan ke Polres Gunungkidul pada hari Senin (22/7).
“Sebenarnya kami tidak ingin menempuh jalur hukum, namun karena kami tunggu selama empat hari tidak ada itikad baik dari pelaku maupun keluarga pelaku maka kami menempuh jalur hukum,” ujarnya.
Dewi melanjutkan, setelah keluarga pelaku mendengar bahwa keluarga korban menempuh jalur hukum, pihak keluarga R maupun R sendiri langsung datang untuk meminta maaf.
“Kalau maaf iya sudah kami maafkan tapi karena kemarin belum ada itikad baik dan kami sudah menempuh jalur hukum dan mau tidak mau kita harus menjalani apa yang terbaik itu yang kita ikuti,” tambahnya.
Sementara itu ayah korban Sunardi berharap kasus ini diselesaikan dengan jalur hukum dan diusut hingga tuntas.
“Ya karena negara kita adalah negara hukum cuma itu saja,” tutupnya.