Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Massa yang berasal dari Kader Militan Partai Gerindra menyatakan dukungannya pada pasangan calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul nomor urut 3, Sunaryanta-Mahmud Ardi. Tak hanya itu, ratusan massa dari 9 komunitas dan 7 organisasi masyarakat (Ormas) juga menyatakan untuk mendukung Sunaryanta – Ardi di Pilkada 2024.
Kader Militan Partai Gerindra ini menyeberang dari sikap partai mereka yang selama ini mendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Sutrisna Wibawa-Sumanta. Meski demikian, mereka tetap mengusung nama Partai Gerindra kendati sudah dipecat sebelumnya.
“Kami memang sudah dipecat, tetapi sampai bertahun-tahun belum terima surat pemecatan,” kata Kader Militan Partai Gerindra, Ngadiyono Minggu (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun berbeda sikap dengan sikap resmi partai Gerindra, namun apapun bentuknya kader militan Partai Gerindra tetap menghormati keputusan partai Gerindra saat ini. Apalagi, pihaknya juga telah berjuang memenangkan Prabowo Subiyanto menjadi presiden. Sehingga pihaknya juga merasa tetap memiliki hak untuk membawa nama Partai Gerindra dalam dukungan terhadap Sunaryanta yang berbeda dengan sikap resmi Partainya.
“Hari ini ada 18 PAC lama dan 7 PAC baru yang hadir, tapi maaf saya tidak bisa menyebutkan,” imbuh Ngadiyono.
Menurutnya, Sunaryanta sudah meletakkan pondasi-pondasi pembangunan lebih baik lagi. Oleh karenanya, Sunaryantalah yang bisa melanjutkan pondasi pembangunan saat ini agar sesuai dengan tujuan.
“Partai kami mengklaim ada surat rekomendasi untuk pasangan nomor urut 2, tetapi sebenarnya dinamika internal sangat berbeda. Makanya kami dukung pak Sunaryanta-Ardi,” ujarnya.
Sementara Calon bupati nomor urut 3, Sunaryanta mengaku berterimakasih dengan dukungan tersebut. Dia menegaskan di dalam perjalanan banyak hal yang harus mereka konsultasikan dan komunikasikan dengan tim-tim pemenangan nomor urut 3. Karena tim pemenang 3 ini sangat besar.
“Sangat besar dari NU-nya, dari Muhammadiyahnya kemudian juga dari relawan yang kita bentuk dan saat sekarang sudah berada di tingkat pendusunan. kita sangat besar. Nanti pasti kita akan bersinergi dengan kekuatan-kekuatan itu,” tegasnya.
Selain Kader Militan, hadir di antaranya adalah komunitas mantan lurah, komunitas organda, komunitas penggali kubur, komunitas sholawatan, komunitas pedagang Taman Kesatrian, komunitas juru kunci, komunitas tabung gas, komunitas PPIR, komunitas anggota istri-istri purnawirawan yang sudah meninggal, komunitas pasar malam, komunitas mantan dukuh, komunitas reparasi HP dan komunitas HP mirinng, ormas FKJR dan Joxzin.