Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Bencana kekeringan masih saja melanda masyarakat di Gunungkidul setiap musim kemarau. Warga di sejumlah wilayah kesulitan untuk mendapat air bersih. Sumur kering kerontang sehingga sebagian dari mereka rela menjual aset demi membeli air bersih.
Fenomena tahunan tersebut membuat banyak pihak turut prihatin. Seperti Relawan Muslim Gunungkidul ( RMGK) menggandeng Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Allaudya yang melaksanakan bakti sosial penyaluran air bersih di Kalurahan Purwodadi, Tepus.
Ketua RMGK, Ustadz Ahmad Suyadi mengatakan dalam aksi ini pihaknya menyalurkan 60 tanki air bersih untuk warga Kalurahan Purwodadi. Tujuannya semata agar sedikit meringankan beban warga terdampak kekeringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari hamba Allah Jogja ada 30 tanki, RSIA ada 10 tanki dan RMGK mengeluarkan 20 tanki,” jelasnya Selasa (15/10).
Dijelaskan olehnya, selain menyasar warga terdampak kekeringan, bantuan juga disalurkan ke beberapa masjid di kalurahan setempat. Tak lain supaya jamaah yang hendak menunaikan ibadah bisa mensucikan diri dengan berwudhu.
“Masjid juga ikut kesulitan air bersih, jamaah yang mau beribadah tidak bisa berwudhu karena tampungan kering,” kata ustadz.
Penyaluran bantuan tersebut dilakukan sudah sejak Sabtu 12 Oktober lalu, dan terakhir Selasa hari ini. Kegiatan sosial ini, menurut ustadz, akan dilaksanakan setiap tahunnya saat musim kekeringan seperti saat ini. Air bersih memang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga harusnya dinomor satukan.
“Semoga pemerintah segera mendapat solusi agar di musim kemarau, masyarakat Gunungkidul tidak lagi kesulitan air bersih,” pintanya.