Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Setelah terjadi gelombang tinggi beberapa waktu lalu, kini situasi perairan di laut Gunungkidul bisa dibilang stabil. Seperti musim sebelumnya, keong laut atau biasa disebut usal mulai banyak ditemui di karang pantai.
Pemandangan dapat dilihat di Pantai Butuh, Krambilsawit, Saptosari, Gunungkidul. Sejak beberapa hari terakhir, pengunjung lokal menyerbu obyek wisata tersebut. Mereka membawa kantong plastik sebagai wadah mencari usal.
Satu pengunjung bisa mendapatkan 2 kantong plastik yang dibawa pulang sebagai olahan menu lauk. Dengan bersuka cita, mereka memungut usal di karang Pantai Butuh bersama keluarga atau teman dan tetangganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang wisatawan lokal asal Kapanewon Playen, Wahyu Fatrayadi mengatakan, ia datang ke Pantai Butuh bersama keluarganya. Dia mendapat informasi dari kawan sekitar pantai jika sedang panen usal. Diapun bergegas datang dengan membawa persiapan kantong plastik dan alat pemungut dari besi.
“Kalau pagi kondisi air masih pasang, makanya kita tiba disana siang hari. Itu sudah surut,” kata dia, Minggu (23/6).
Sampai di Pantai Butuh, disampaikan Wahyu, langsung memunguti usal yang luar biasa banyaknya di sela rumput laut. Berderet di setiap batu karang yang ada di pantai.
“Tapi hati-hati juga karena banyak bulu babi,” ucapnya.
Dia sendiri mampu membawa pulang 2 kantong plastik, sedangkan keluarganya masing-masing 1 kantong. Rencananya, usal tersebut akan dimasak asin kemangi.
“Nanti kita masak, ngundang teman teman juga tetangga. Karena mungkin kemarin sudah full daging sapi apa kambing. Untuk variasi saja,” jelas Wahyu.
Bapak satu anak ini mengungkapkan, jika Pantai Butuh merupakan obyek wisata istimewa yang patut dikunjungi. Hamparan pasir luas dengan bukit menggapit kanan kiri. Untuk bermain anak-anak pun cukup aman, karena terdapat genangan si batu karang yang bisa dipakai berenang.
“Pantai Butuh sangat indah, apalagi di sore hari. Tidak menyesal kalau kesana,” ungkapnya.
Wahyu hanya menyayangkan akses jalan menuju pantai masih sangat memprihatinkan. Kondisi terjal dan naik turun membuat merinding ketika melintas.
“Kalau akses jalan bagus, pantai Butuh bisa bersaing dengan pantai lainnya yang sudah lebih dulu terkenal,” imbuhnya.