Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Pemerintah Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, mendapatkan kucuran Dana Keistimewaan (Danais) senilai miliaran rupiah dari Pemda DIY. Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung pemanfaatan tanah kas agar lebih produktif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sektor ekonomi.
Lurah Giritirto, Haryono menyampaikan, optimalisasi ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan potensi desa, terutama dalam bidang pertanian dan peternakan berbasis lahan desa.
“Danais ini akan difokuskan di pembangunan infrastruktur sebagai pendukung dan pengembangan kawasan agar lahan desa bisa dimanfaatkan secara maksimal,” jelasnya, Rabu (30/7).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Program ini meliputi pembangunan akses irigasi serta penggemukan kambing dan kelapa kopyor. “Kita fokuskan di Padukuhan Petoyan, dimana tempat tersebut adalah Tanah Kas Desa (TKD)” imbuhnya.
Haryono menambahkan, Danais yang dia dapatkan sudah sejak 2023 untuk pertanian cabe, yang kemudian dikelola lewat Gapoktan sebesar Rp 70 juta. Hasilnya pun wajib disampaikan ke Paniradyo Pemda DIY.
Di tahun 2024 Pemkal Girtirto kembali mengajukan proposal naik Rp 100 juta, terkait dengan perikanan dan peternakan setelah pengamatan laporan yang berujung realisasi.
“Yang kambing dari 9 ekor sekarang menjadie belasan ekor. Hasilnya pun kami laporkan ke Paniradyo,” imbuhnya.
Haryono menambahkan, untuk mengakses Danais memerlukan perjuangan yang panjang dan harus sesuai dengan Pergub. Selain itu kekompakan pemkal juga menjadi kunci utama dalam mengakses program tersebut.
Karena masih banyak DTKS yang belum tersasar, dan pemkal juga dianggap tertib administrasi, Pemkal Girtirto di tahun 2025 kembali mengajukan proposal sebesar Rp 2 miliar.
“Dana sebesar dua miliar digunakan untuk tiga kegiatan yakni penggemukan kambing, irigasi dan kopyor. Yang kandang kambing kita arahkan berdiri di tanah non produktif, karena jika hujan kandang terendam banjir,” katanya.
Ketiganya ia integrasi satu kompleks, harapannya di titik tersebut pengelolaan terpisah dengan padukuhan lain karena masuk di integrasi Dais.
“Kami berharap, melalui optimalisasi pemanfaatan TKD yang didukung dengan Danais ini bisa menambah pendapatan asli desa, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar dan bermanfaat untuk masyarakat,” tutupnya.