Petugas TPR Wisata Dikumpulkan Oleh Bupati, Sepakat Tolak Pungli

- Reporter

Rabu, 28 Mei 2025 - 14:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tak lagi mentoleransi praktik pungutan liar yang dianggap menjadi benalu dalam pengelolaan sektor wisata. Pernyataan itu disampaikan dalam apel deklarasi anti pungli dan penandatanganan pakta integritas yang digelar di kawasan wisata Pantai Sundak, Selasa (27/05).

Pemkab secara terbuka menyatakan penolakan terhadap segala bentuk pungutan liar dan penyimpangan retribusi. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat komitmen bersama menuju tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Khususnya di sektor pariwisata yang merupakan salah satu tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gunungkidul.

Apel diikuti oleh sekitar 100 peserta yang terdiri dari petugas pemungut retribusi wisata baik dari Dinas Pariwisata maupun pemerintah kalurahan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, menegaskan kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial.

“Apel deklarasi ini menjadi bentuk komitmen nyata untuk melawan praktik pungutan liar. Kami berharap ini tidak berhenti sebagai acara simbolik, tetapi dilanjutkan dengan langkah konkret menuju budaya anti pungli,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas Pariwisata. Menurutnya, langkah ini muncul dari keprihatinan atas laporan adanya kebocoran dan pungli di sektor retribusi wisata.

“Kita harus punya sikap tegas. Dengan disaksikan Kajari, Wakapolres, dan OPD terkait, hari ini kita deklarasikan komitmen bersama untuk menolak suap, pungli, maupun praktik pemerasan. Ini bukan hanya demi kepatuhan hukum, tetapi demi membangun kembali kepercayaan publik terhadap pelayanan wisata di Gunungkidul,” tegas Bupati.

Ia menekankan bahwa pungutan liar sekecil apapun adalah bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat dan merusak citra birokrasi. Karena itu, penandatanganan pakta integritas harus menjadi bentuk nyata dari moralitas dan profesionalisme aparatur.

Dalam arahannya, Bupati menyampaikan tiga pesan penting kepada seluruh petugas retribusi:

1.Bekerja dengan jujur dan transparan karena setiap rupiah yang dipungut adalah amanah rakyat;

2.Menjunjung etika pelayanan publik dengan pelayanan yang ramah dan solutif;

3.Menjadikan integritas sebagai budaya kerja, bukan semata karena diawasi tetapi karena kesadaran pribadi.

Sebagai tindak lanjut deklarasi ini, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul merancang berbagai langkah perbaikan sistem. Salah satunya adalah mendorong pembelian tiket masuk wisata secara online dan memperkuat sistem pengawasan.

Bupati juga menginstruksikan Dinas Pariwisata untuk mengkaji skema kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan retribusi dengan pendekatan hitungan potensi PAD secara transparan.

“Kalau selama ini ada yang bocor, maka dari target yang tercapai ditambah kebocoran dan proyeksi ke depan harus dihitung secara matang. Kami mempertimbangkan opsi lelang pengelolaan retribusi kepada pihak yang berani transparan,” imbuh Bupati.

Selain itu, pemerintah juga mulai memetakan aset pariwisata mangkrak dan potensi destinasi baru untuk dikembangkan secara optimal.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Giritirto Dapat Kucuran Danais Miliaran Rupiah, Ternak Kambing Hingga Tanam Kelapa Kopyor
Gonjang-ganjing Pengadaan Laptop di Kalurahan Mulo, TPK Tidak Dilibatkan?
Kawanan Maling Spesialis Alfamart Berhasil Dibekuk Polisi
Tabrakan Parah di JJLS Rongkop, Sopir Pikap Meninggal di Rumah Sakit
Turnamen Bola Voli Panewu Purwosari Cup Resmi Dibuka, Diikuti Lima Klub U-17
Pendapatan Transfer Daerah Gunungkidul Terpangkas Rp72,4 Miliar
Digelontor Anggaran Ratusan Juta, Giriasih Bakal Punya Taman Lalu Lintas
Festival Cokelat Nglanggeran 2025: Usung Semangat Cokelat Lokal untuk Pasar Global
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 23:02 WIB

Giritirto Dapat Kucuran Danais Miliaran Rupiah, Ternak Kambing Hingga Tanam Kelapa Kopyor

Selasa, 29 Juli 2025 - 10:19 WIB

Gonjang-ganjing Pengadaan Laptop di Kalurahan Mulo, TPK Tidak Dilibatkan?

Senin, 28 Juli 2025 - 21:45 WIB

Kawanan Maling Spesialis Alfamart Berhasil Dibekuk Polisi

Sabtu, 26 Juli 2025 - 23:25 WIB

Tabrakan Parah di JJLS Rongkop, Sopir Pikap Meninggal di Rumah Sakit

Sabtu, 26 Juli 2025 - 16:03 WIB

Turnamen Bola Voli Panewu Purwosari Cup Resmi Dibuka, Diikuti Lima Klub U-17

Sabtu, 26 Juli 2025 - 15:58 WIB

Pendapatan Transfer Daerah Gunungkidul Terpangkas Rp72,4 Miliar

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:56 WIB

Digelontor Anggaran Ratusan Juta, Giriasih Bakal Punya Taman Lalu Lintas

Minggu, 20 Juli 2025 - 11:25 WIB

Festival Cokelat Nglanggeran 2025: Usung Semangat Cokelat Lokal untuk Pasar Global

Berita Terbaru

Kriminal

Bejat! Ayah Cabuli Anak Kandung Sendiri

Selasa, 29 Jul 2025 - 18:11 WIB

Politik

Ery Agustin Siap Maju Jadi Ketua DPD Golkar Gunungkidul

Selasa, 29 Jul 2025 - 16:37 WIB