Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Ratusan warga Kalurahan Ngalang, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, melaksanakan upacara Nyadran sebagai ungkapan syukur atas pengakuan rintisan kalurahan budaya, Selasa (23/04). Acara yang diwarnai dengan berbagai kegiatan keagamaan dan budaya ini menandai tonggak penting bagi kemajuan dan pelestarian warisan budaya lokal.
Lurah Ngalang, Suharyanto menjelaskan, Nyadran merupakan budaya turun temurun. Nyadran Gunung Gentong tidak hanya menjadi perayaan lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain yang tengah berjuang untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya mereka. Dengan semangat dan kerja keras, Ngalang telah membuktikan bahwa kekayaan budaya adalah aset yang berharga yang patut dilestarikan dan dihargai.
“Nyadran sendiri dilaksanakan sebelum kegiatan Rasul / Bersih Desa dimana selang selapan (35 hari) setelah nyadran baru dilaksanakan Rasul / Bersih Desa,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
![ads](https://gawewebs.com/wp-content/uploads/2024/02/Gawewebs-IG1.png)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, tujuan dari Nyadran sebagai bentuk rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkah yang diberikan khususnya kepada masyarakat Kalurahan Ngalang.
Sementara itu perwakilan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Sugiyanto mengatakan, kegiatan nguri-uri kebudayaan memang harus dilestarikan khususnya di Kalurahan Ngalang sebagai rintisan kalurahan budaya.
“Mohon maaf karena untuk Kalurahan Ngalang belum lolos sebagai desa mandiri budaya, namun dengan terus dilestarikan kebudayaan yang ada semoga Ngalang segera dapat meraihnya.
Monev Pendamping Kalurahan Budaya, Restu Raharjo menambahkan, sebagai syarat utama desa budaya, maka wajib untuk melaksanaan nguri-uri kebudayaan.
“Dengan belum lolosnya desa mandiri budaya tidak usah khawatir, Ngalang pasti mendapatkan,” tutupnya.