Yogyakarta,(kalaharinews.co) – Kerinduan masyarakat Yogyakarta akan hiburan rakyat bergaya pasar malam, yang dahulu semarak dalam perayaan Sekaten, akhirnya terobati. Memasuki masa libur sekolah, Mandala Krida Expo (MKE) #2 resmi digelar di kawasan Stadion Mandala Krida mulai 20 Juni hingga 13 Juli 2025.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan DIY dan komunitas Republik Altar Ria Production. Dengan mengusung tema “Pasaré Meriah, Rakyaté Bungah, Berkahé Melimpah,” MKE #2 diharapkan menjadi ajang yang mampu menggairahkan kembali perekonomian rakyat, sekaligus menghidupkan semangat seni dan budaya di Kota Yogyakarta, terlebih di tengah kelesuan ekonomi saat ini.
Acara yang digelar selama 24 hari ini diikuti oleh 144 tenant yang menawarkan aneka usaha, mulai dari kuliner khas Nusantara, permainan anak-anak, produk kreatif UMKM, mainan, hingga fashion thrift yang tengah populer di kalangan muda.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Widihasto Wasana Putra, Ketua Sekber Keistimewaan DIY, pasar rakyat ini hadir sebagai jawaban atas kerinduan warga Yogyakarta akan hiburan rakyat yang dulu menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Sekaten di Alun-Alun Utara.
“Seperti diketahui, sejak 2018, event Sekaten yang identik dengan pasar malam tidak lagi digelar, seiring penataan kawasan Alun-Alun Utara, ditambah pandemi yang melanda hingga 2021,” ujarnya dalam pembukaan acara, Jumat sore (20/6/2025).
Sebelum hadir dalam format Mandala Krida Expo, acara hiburan rakyat pengganti pasar malam Sekaten ini sempat berganti nama — mulai dari Pasar Jogja Gumregah pada 2022, lalu Tugu Jogja Expo pada 2023, hingga akhirnya menjadi Mandala Krida Expo di tahun 2024.
“Sepertinya MKE ini format yang paling pas, meskipun kami tidak menggunakan nama ‘Sekaten’ karena itu sudah menjadi hak Pemkot Yogyakarta yang tempatnya di Alun-Alun Utara,” tambah Widihasto.
Sementara itu, Inung Nurzani, Ketua Panitia sekaligus Ketua Republik Altar Ria Production, menegaskan bahwa penyelenggaraan Mandala Krida Expo #2 murni digerakkan atas semangat gotong royong.
“Kami menggelar acara ini tanpa menggunakan dana APBD, apalagi Dana Keistimewaan (Danais). Semua murni hasil kerja bersama teman-teman komunitas — mulai dari penyedia jasa sound system, persewaan tenda dan panggung, pelaku kuliner, hingga pengelola wahana hiburan,” jelas Inung.
Kadri Renggono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta yang hadir mewakili Wali Kota Yogyakarta, menyambut baik penyelenggaraan MKE ini. Ia menilai acara seperti ini menjadi bentuk nyata sinergi antara komunitas, kampung, pelaku usaha, kalangan kampus, serta pemerintah kota.
“Event seperti ini penting untuk terus mengangkat potensi UMKM, serta memperkuat ekosistem seni dan budaya di Yogyakarta,” ujarnya.
Pembukaan Mandala Krida Expo #2 berlangsung meriah, dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kota Yogyakarta, anggota DPRD Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta, dan Kodim 0734 Yogyakarta. Acara dimeriahkan dengan pertunjukan musik pop Jawa dan kesenian rakyat Tari Topeng Ireng. (Wempi Gunarto)