Gunungkidul,(kalaharinews.co)- Balai Pengawasan dan Pengendalian Perizinan Energi Sumber Daya Minerel (ESDM) Wilayah Sleman, Kota dan Gunungkidul melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi tambang di Padukuhan Nglengkong RT.29/Rw.6 Kalurahan Serut Gedangsari, Gunungkidul, Kamis (13/06).
Pasalnya, aktivitas tambang PT. AMP sempat mendapat keluhan dari Masyarakat sekitar lokasi karena jarak pengerukan yang sangat dekat hanya berjarak kurang lebih 1,5 meter dari rumah penduduk yang masih dihuni.
Pertambangan yang sebelumnya diberitakan untuk keperluan uruk tol ini menjadi sorotan dan ramai diperbincangkan di media sosial. Sidak ini dilakukan guna menampung keluhan masyarakat sekitar terkait aktivitas tambang yang diduga melanggar peraturan lingkungan dan keselamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat dikonfirmasi Lurah Kalurahan Serut, Sugiyanto membenarkan sidak tersebut. Laporan yang ia terima hasil dari sidak itu terjadi kesepakatan antara warga yang terdampak dan pihak tambang.
“Hasilnya pihak tambang mau menguruk galian yang dekat dengan rumah sampai sekiranya itu aman,” kata Sugiyanto.
Sementara itu, Fajar Eko Nugroho warga terdampak tambang saat dihubungi menjelaskan, sebelum beroperasi sempat ada kesepakatan antara warga dan pihak PT salah satunya terkait kompensasi kepada warga sekitar atau yang terdampak galian.
“Dulu perjanjiannya Rp 200 ribu per bulan tapi selama ini baru dua kali saya menerima. Yang pertama Rp 200 ribu dan kedua Rp 175 ribu,” ujar Fajar.
Kapolsek Gedangsari, AKP Suryanto mengatakan, selama inspeksi tim menemukan beberapa pelanggaran di lapangan. Salah satunya, di lokasi terdapat aktivitas tambang yang membahayakan lingkungan sekitar. Ada 3 rumah milik warga yang terdampak dari proses penambangan yang dilakukan oleh PT AMP dan dinilai rawan lonsor. Antara lain rumah milik Tukiyem yang berjarak kurang lebih 1,5 meter dari titik pengerukan, rumah milik Fajar Eko Nugroho yang berjerak kurang 1,5 meter dan rumah Marimin yang berjarak kurang lebih 6 meter dari titik pengerukan.
“Dengan adanya temuan tersebut selanjutnya pihak ESDM mengambil langkah dengan memanggil Koordinator Lapangan (Korlap) PT AMP untuk memerintahkan operator alat berat melakukan pengurukan di sebelah rumah warga yang terdampak,” Kata Suryanto.
Selanjutnya, pihak tambang pun melakukan proses pembuatan terasiring dan pengurukan. Namun pemandangan di lokasi terkini, pihak tambang masih kembali mengisi material ke armada pengangkut.
“Dengan adanya hal tersebut dari pihak pemilik rumah yang terdampak sekira pukul 14:00 WIB melaporkan kembali ke ESDM dan akan segera menindaklanjuti,” pungkasnya.