Iklan Header 3

Pelaku Usaha Kecil Menggerutu Soal Kelangkaan Gas Melon, Harganya Juga Melambung

- Reporter

Senin, 15 April 2024 - 04:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Belakangan ini, gas elpiji 3 kilogram sulit dijumpai di sejumlah warung wilayah Kabupaten Gunungkidul. Sekalipun ada, hrganya mencapai Rp 27 ribu yang biasanya hanya Rp 20 ribu. Tentunya keluhan masyarakat semakin bermunculan. Seperti yang disampaikan penjual angkringan, Wasinem, warga Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari.

Ditemui di warungnya, Wasinem mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan gas melon sejak beberapa hari ini. Bahkan setelah mencoba mencari ke beberapa agen penjualan gas pun tidak ditemukan.

“Sejak 3 hari ini saya sudah kehabisan gas dan beralih menggunakan arang untuk keperluan memasak soto, air dan gorengan,” katanya, Minggu (14/04).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyampaikan, arang satu karung dibeli dengan harga 90 ribu, selama 3 hari sudah hampir habis. Warga berharap pemerintah untuk segera mengambil tindakan dalam menangani masalah ini.

“Kemarin itu ada yang beli harganya Rp 27 ribu, biasanya Rp 20 ribu atau Rp 21 ribu di warung, itu pun sekarang tidak ada kosong semua,” imbuhnya.

Sementara, Kepala Disperindag Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuliantoro menjelaskan, kelangkaan gas elpiji 3 Kg disebabkan oleh permintaan cukup tinggi beberapa hari ini di musim libur lebaran.

“Terutama wilayah wisata permintaan cukup meningkat signifikan. Beberapa pangkalan dibeli pedagang untuk dijual lagi,” katanya.

Selain itu naiknya harga gas elpiji menurut Kelik mengikuti permintaan pasar. Dari pantauan dinas para pedagang berani membeli tinggi untuk dijual lagi di daerah wisata. Karena kebutuhan gas meningkat drastis di daerah wisata.

“Sebenarnya untuk stok gas elpiji sudah kami tambah 10 persen,” tutupnya.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemkab Gunungkidul Jalin Kerjasama untuk Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi RDF
Libur Nasional dan Cuti Bersama, Layanan SIM Tidak Beroperasi! Berikut Jadwalnya 
Edu Expo 9.0 Dibuka, Persiapkan Masa Depan Hadapi Indonesia Emas 
Gunungkidul Punya Armada Damkar Baru, Diberi Nama Tokoh Pewayangan 
Wonosari Sumbang Angka Perceraian Tertinggi di Gunungkidul  
Kasus Perceraian di Gunungkidul Menurun 7,82 Persen pada Tahun 2024 
Fokus Masalah Ketahanan Pangan, Pemkal Giriasih Bangun Talud Jalan Usaha Tani
Pembangunan Kelok 18 Mulai Pengaspalan, Ditargetkan Rampung Oktober  
Berita ini 87 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 13:06 WIB

Libur Nasional dan Cuti Bersama, Layanan SIM Tidak Beroperasi! Berikut Jadwalnya 

Minggu, 19 Januari 2025 - 17:25 WIB

Edu Expo 9.0 Dibuka, Persiapkan Masa Depan Hadapi Indonesia Emas 

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:49 WIB

Gunungkidul Punya Armada Damkar Baru, Diberi Nama Tokoh Pewayangan 

Selasa, 14 Januari 2025 - 15:12 WIB

Wonosari Sumbang Angka Perceraian Tertinggi di Gunungkidul  

Senin, 13 Januari 2025 - 20:37 WIB

Kasus Perceraian di Gunungkidul Menurun 7,82 Persen pada Tahun 2024 

Senin, 13 Januari 2025 - 13:19 WIB

Fokus Masalah Ketahanan Pangan, Pemkal Giriasih Bangun Talud Jalan Usaha Tani

Senin, 13 Januari 2025 - 13:16 WIB

Pembangunan Kelok 18 Mulai Pengaspalan, Ditargetkan Rampung Oktober  

Sabtu, 11 Januari 2025 - 13:21 WIB

Pengerjaan JJLS Planjan Sudah Sampai Tahap Finishing 

Berita Terbaru

Pemerintahan

Bupati Pecat Dua ASN yang Terlibat Tindak Asusila

Kamis, 6 Feb 2025 - 17:05 WIB