Gunungkidul,(kalaharinews.co)-Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sawah yang terletak di Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, dipastikan akan direlokasi. Hal ini dikarenakan bangunan SD tersebut terdampak pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Pembangunan jalan strategis nasional ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan perekonomian di daerah selatan Jawa. Meski demikian, tak pelak pembangunan ini juga sering kali berdampak pada beberapa infrastruktur, termasuk SDN Sawah.
Sekertaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Agus Subaryanto saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, rencana relokasi SDN Sawah ini akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang dan saat ini sedang dalam dalam proses pengadaan tanah di Dinas Tata Ruang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tahapan di tahun 2024 ini kita baru persiapan lahan yang akan digunakan relokasi. Jika itu sudah selesai kemudian akan dibuat rencana pembangunannya pada tahun depan,” terang Agus, Sabtu (6/07).
Sementara itu Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Gunungkidul, Fajar Ridwan mengatakan, lokasi baru rencana untuk relokasi SDN Sawah telah ditentukan dan sedang dalam proses.
“Hari Kamis kemarin kami baru meninjau lokasi yang akan digunakan untuk merelokasi SDN Sawah,” kata Fajar.
Menurut Fajar, rencana relokasi SDN Sawah ini memerlukan lahan seluas kurang lebih 3000 meter yang harus dibebaskan.
“Kemarin juga sudah dilakukan pengukuran dari BPN,” kata Fajar.
Lebih lanjut Fajar mengatakan, setelah dilakukan pengukuran kemudian nanti akan pihaknya akan mengajukan ke konsultan untuk menentukan harga yang akan dibeli dari pemilik tanah tersebut.
Lurah Girisekar Sutarpan mengatakan, bahwa lokasi lahan yang rencananya akan digunakan ini seluas 3000 meter.
“Ada 6 bidang tanah dan ini semua milik dari 6 warga di Kalurahan kami. Mudah mudahan harga tanah yang ditentukan nanti dapat diterima oleh warga sehingga relokasi ini bisa segera terealisasi,” katanya.
Pembangunan JJLS yang menghubungkan beberapa kabupaten di DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memang memberikan dampak besar bagi daerah yang dilalui, baik positif maupun negatif. Namun, pemerintah daerah berkomitmen untuk meminimalisir dampak negatif tersebut, termasuk dalam hal pendidikan.