Bantul,(kalaharinews.co) – Seorang anak tunggal yang 9 tahun lalu divonis oleh dokter lahir dengan Down Syndrom kini justru mampu menorehkan prestasi di berbagai bidang. Dia sering kali keluar sebagai juara dalam ajang perlombaan lingkup daerah maupun luar daerah. Kisah demikian selayaknya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Ialah Kidung Sariro Ayu, warga Perumahan Griya Mulia Asri, Cepokosari, Piyungan, Kabupaten Bantul. Sejumlah prestasi yang berhasil diraih, seperti juara 3 lomba menari, juara 1 foto genik, juara harapan 1 lomba menari, dan masih banyak lagi. Terbukti dari trophy yang berjajar di rumahnya.
Anak dari pasangan Warih Budiyono dan Evi ini belum lama dinobatkan menjadi peserta inspirasi oleh ketua BOB ( Badan Otorita Borobudur ) dalam acara BOB Run yang berlokasi di Kabupaten Bantul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika ditemui di rumahnya, Evi menyatakan, Kidung bersekolah di SD Tumbuh 1, Jln. Sangaji, Yogyakarta. Di sekolah tersebut, dia dikenal sebagai siswa yang rajin dan berprestasi.
“Sebenarnya banyak prestasi yang telah di raih Kidung, kalau disebutkan satu satu ya banyak, ini piala pialanya, ” katanya, Senin (13/05).
Keberhasilan menjadi inspirasi banyak orang tidak lepas dari peran kedua orangtuanya. Mendidik sejak kecil dengan kesabaran yang sungguh luar biasa. Kini telah menjadi bukti hidup bahwa tantangan fisik bukanlah penghalang untuk meraih prestasi
Evi menambahkan, prestasi anaknya tidak hanya terbatas di lingkungan lokal, Sariro Ayu juga telah menginspirasi banyak orang melalui partisipasinya dalam berbagai acara dan kegiatan sosial.
“Dia menjadi contoh nyata bahwa setiap individu memiliki potensi yang tak terbatas, asalkan diberikan kesempatan dan dukungan yang cukup, meskipun anak saya adalah anak Down Syndrom,” paparnya.
Dari kisah ini dapat menjadi inspirasi, melalui perjuangannya, Kidung Sariro Ayu mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan. Kisahnya mengingatkan setiap orang, tanpa terkecuali, memiliki nilai dan kontribusi yang berharga bagi masyarakat.
“Dengan ini mengingatkan kita semua untuk tidak pernah menilai seseorang dari penampilan fisiknya, tetapi dari nilai-nilai, bakat dan prestasi yang mereka miliki,” tandasnya.
Kidung Sariro Ayu adalah bukti bahwa keberhasilan tidak mengenal batas, dan bahwa mimpi dapat diwujudkan oleh siapa pun, termasuk mereka yang mungkin dianggap berkekurangan.