Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Ajak Cawabup Gunungkidul Bisa Perbaiki Demokrasi 

- Reporter

Selasa, 17 September 2024 - 15:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunungkidul,(kalaharinews.co)- Menjelang masa kampanye pilkada Kabupaten Gunungkidul, gereja katolik Santo Petrus Kanisius Wonosari, Gunungkidul, menggundang calon wakil bupati (cawabup) untuk berani mengedepankan politik moralitas dan menghindari politik transaksional. Kegiatan bertempat di Aula Ignatius Loyola, Komplek Paroki, Wonosari, Minggu (15/9).

Ketiga calon wakil bupati Gunungkidul Pilkada 2024, Joko Parwoto, Mahmud Ardi Widanto, dan Sumanto yang diwakili tim sukses langsung menyatakan kesanggupan berperan aktif ikut memperbaiki tata demokrasi dan menjaga damai dan martabat yang dituangkan dalam nota kesepakatan yang disodorkan gereja dan Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Gunungkidul.

Ada beberapa butir yang disanggupi oleh ketiga calon bupati Gunungkidul yang akan menjadi dokumen gereja paroki, yakni ; mewujudkan terlaksananya pilkada  yang damai, demokratis dan bermartabat, Memegang teguh Pancasila dan UUD 1945, Menjaga keberagaman dan kemajemukan, Membangun ruang dialog/wawanhati dengan semua kelompok masyarakat, Tidak berperilaku korupsi kolusi nepotisme (KKN), Berpihak pada masyarakat kecil, lemah, miskin tersingkir dan difabel memprioritaskan dalam kebijakan pembangunan serta dan kesejahteraan umum.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nota kesepakan juga disodorkan gereja katolik untuk disepakati seluruh Ketua lingkungan beserta pengurus sebagai sikap bersama umat katolik menghadapi Pilkada Gunungkidul. Tiga dari lima butir kesepakatan dibangun dengan Ketua Lingkungan, sebagai struktur  Paroki di tingkat bawah, adalah pentingnya ketua lingkungan dan pengurus terbuka pada semua paslon kepala daerah, koalisi parpol pengusung, ataupun tim sukses yang hendak sosialisasi dan menperkenalkan diri, mengenalkan visi misi program dan komitmen sebagai calon pemimpin.

“Kalau dulu masih bersifat imbauan. Sekarang harus mulai jadi kesepakatan tertulis. Harus terbuka tapi juga harus bersikap adil. Semua pasangan calon harus diberi kesempatan yang sama. Tidak bisa hanya salah seorang dari paslon saja” kata Ketua Bidang Pelayanan Kemasyarakatan Paroki FX Endro Guntoro yang juga penggagas nota kesepakatan.

Menurut Endro, Hal kedua yang cukup prinsip yakni ketua lingkungan dan pengurus lingkungan tidak diperkenankan menerima sumbangan atau bantuan dalam bentuk uang, barang atau bentuk fasilitas lain dari paslon, maupun koalisi parpol pengusung, atau tim sukses paslon yang memiliki maksut mempengaruhi pilihan dan bertujuan mendapatkan dukungan suara. Pemilih harus memilih dengan suara hatinya sendiri, diberikan kebebasan penuh, dan bebas dari berbagai tekanan.

“Ini prinsip dasar yang harus diperjuangkan agar martabat pemilih tetap terjaga. Katolik walaupun kami tergolong kecil tapi harus bisa berkontribusi untuk kebaikan. Jangan sampai menjadi  pemimpin jadi mahal karena ada dikenai tinggalan atau sumbangan. Ini tidak boleh. Kalau sampai jadi pemimpin mahal, orang baik dan tidak punya uang tidak akan bisa menjadi pemimpin,” katanya.

Dalam kesempatan kemarin, Romo Vikaris Paroki Wonosari, Yohanes Riyanto, Pr, juga memberikan pembekalan umat. Romo yang sebelumnya tugas pelayanan untuk Univeritas Atma Jaya Yogyakarta mengurai pentingnya umat katolik tidak alergi dengan politik. Hak pilih yang dimiliki setiap orang, lanjut Romo Riyanto, dapat digunakan memperbaiki keadaan menjadi lebih baik apabila sifat pragmatisme berani ditinggalkan dan diikuti mengedepankan hati nurani dalam menentukan pilihan. Menurutnya, pahlawan nasional sekaligus Romo Soegijopranoto telah memberi teladan nyata untuk membangun orientasi diri pada kepentingan bangsa.

Adapun Komisioner KPU Gunungkidul, Antok berserta Ketua Bawaslu Gunungkidul, Andang Nugraha, mengapresiasi kegiatan Paroki Wonosari yang terus menggelorakan politik moralitas untuk umat dan masyarakat luas.

“Regulasi soal money politik di Pilkada lebih konkret yakni bisa menjerat setiap orang yang melakukan politik uang. Beda dengan kontestasi pemilu lainnya yang bisa dijerat calonnya  dan tim resmi yang didartarkan ke KPU. Memang regulasinya beda,” tandas Andang.

Sementara itu, Romo moderator Komisi Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan (PK3) Kevikepan DIY, Rosarius Sapto Nugraha, Pr, menyambut baik kegiatan diinisiasi Paroki Wonosari kemarin. Menurut Romo Sapto semua paroki di DIY perlu ikut menyelenggarakan acara serupa sebagai bentuk pelayanan bagi pemilih agar dekat dengan semua calon pemimpin di daerahnya masing-masing. Selain bisa dekat dan kesempatan wawanhati ini cukup bagus bagi pemilih bisa menjajaki kecakapan dan mengukur kemampuan calon pemimpinnya.

“Dengan bertemu dan bertanya langsung bisa mengatasi penyebaran informasi bohong bentuk black campaign marak di media sosial”, pungkasnya,

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Oknum Dukuh Diduga Gauli Warga Sendiri, Dituntut Mundur Dari Jabatan
Ayah Tega Cabuli Anak Sendiri Sampai 5 Kali, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Truk Berjajar dari Tugu Tobong Sampai Gedung DPRD Gunungkidul, Sopir Demo Tolak UU ODOL
Tugu Bundaran Planjan Masih Dirumuskan, Entah Ikon Gunungan Atau Tani
Ratusan PPPK Terima SK Pengangkatan, Bupati: Jangan Nuruti Gaya Hidup Berlebihan
Mandala Krida Expo #2 Obati Kerinduan Warga Jogja Akan Hiburan Rakyat ala Sekaten
Gunungkidul Tuan Rumah KTNA, Usung Tema Menuju Swasembada Pangan Nasional 2027
Ancam Penjaga Toko Dengan Pisau Dapur, Bandit Alfamart Berhasil Kuras Uang Rp 26 Juta
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 20:37 WIB

Oknum Dukuh Diduga Gauli Warga Sendiri, Dituntut Mundur Dari Jabatan

Jumat, 27 Juni 2025 - 18:34 WIB

Ayah Tega Cabuli Anak Sendiri Sampai 5 Kali, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:47 WIB

Truk Berjajar dari Tugu Tobong Sampai Gedung DPRD Gunungkidul, Sopir Demo Tolak UU ODOL

Senin, 23 Juni 2025 - 18:53 WIB

Tugu Bundaran Planjan Masih Dirumuskan, Entah Ikon Gunungan Atau Tani

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:03 WIB

Ratusan PPPK Terima SK Pengangkatan, Bupati: Jangan Nuruti Gaya Hidup Berlebihan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 01:26 WIB

Mandala Krida Expo #2 Obati Kerinduan Warga Jogja Akan Hiburan Rakyat ala Sekaten

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:26 WIB

Gunungkidul Tuan Rumah KTNA, Usung Tema Menuju Swasembada Pangan Nasional 2027

Sabtu, 7 Juni 2025 - 14:02 WIB

Ancam Penjaga Toko Dengan Pisau Dapur, Bandit Alfamart Berhasil Kuras Uang Rp 26 Juta

Berita Terbaru

Pemerintahan

Gunungkidul Jadi Daerah Terunggul Cegah Stunting se-DIY

Rabu, 2 Jul 2025 - 10:07 WIB