Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Sebanyak 23 murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Saptosari, Gunungkidul, melukai diri dengan menyayat tangan memakai benda tajam. Mereka nekat melakukannya karena berbagai faktor, salah satunya ingin mencari perhatian orangtua. Tak pelak, kejadian ini kemudian viral dan menarik simpati dari beberapa pihak.
Aksi ini pertama kali diketahui pada akhir tahun 2023 lalu. Dimana pihak Dinas Kesehatan Gunungkidul tengah membuat program Peer Counselor, dimana para siswa yang mencapai 10 orang diberi materi tentang bagaimana anak bisa menjadi tempat curhat bagi sesama teman.
Dari program inilah dilakukan Screening dan mengetahui dimana para siswi melukai tangannya sendiri. Setelah didata barulah diketahui terdapat 23 anak yang kedapatan pernah melukai tangannya sendiri dengan menggunakan benda tajam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihak sekolah sendiri mengakui ada kejadian tersebut. Namun sudah berlalu dan terjadi pada akhir tahun 2023.
“Saat ini para murid sudah bersekolah seperti biasanya dan untuk menekan kejadian serupa, pihak sekolah kini mengedepankan Peer Counselor,” jelas Sukamti, Kepala SMP 2 Saptosari.
Dimana para murid akan diberi mareri untuk menjadi rekan yang dapat menjadi tempat curhat untuk teman lainnya. Sehingga para murid bisa mendapat teman sebaya sehiy para murid tidak lagi mencari pelarian tjika mendapatkan berbagai permasalahan.
Sementara itu Kepala UPT Puskesmas Saptosari, Ari Hermawan mengaku bahwa terungkapnya kasus ini saat tengah dilakukan Screening awal program Peer Counselor.
Awalnya ada murid bercerita terkait yang melukai diri, setelah didata baru diketahui ada 23 murid yang melakukan hal serupa.
“Dinas kesehatan kini berfokus untuk mengedepankan program Peer Counselor agar murid bisa mengeluarkan unek unek mereka,” tutupnya.