Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Musim ulat pohon jati akhir-akhir ini sedang terjadi utamanya di sejumlah wilayah di Gunungkidul. Berbagai cerita dan kejadian mewarnai sepanjang musimnya. Ada yang nampak bahagia dan semangat berburu ulat juga kepompong atau ungkrung untuk dikonsumsi atau dijual, ada juga yang membagikan kisah sebalnya dengan ulat-ulat yang bergelantungan turun dari pohon dan mengganggu pengguna jalan yang merasa geli dengan hewan satu itu.
Seperti aksi aksi menggelitik yang dilakukan oleh wanita ini. Ia mencoba melindungi kepalanya dari ulat jati dengan menutup kepala menggunakan plastik bening. Berharap, plastik tersebut bisa menghindari ulat jati sehingga tidak menempel langsung di bagian kepalanya.
Aksi kocak itu terjadi ketika seorang wanita warga Padukuhan Bali, Girisekar, Panggang, hendak menjemput anaknya sepulang sekolah. Karena takut dengan ulat jati, ia pun berinisiatif menutupi kepalanya dengan menggunakan plastik bening.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ulat jati yang terkenal dengan kemunculannya pada musim penghujan seperti saat ini mulai bergelantung di tengah jalan, menyebabkan sebagian orang khususnya perempuan merasa geli dan takut.
“Kalau ulat jati itu jatuh dari pohon dan menggelantung di tengah jalan, saya khawatir terkena. Jadi saya tutupi kepala pakai plastik biar aman,” ujar ibu muda itu,Selasa (19/11).
Aksinya yang terkesan lucu dan tidak biasa langsung menarik perhatian tetangga sekitar.
Meskipun tampak kocak, tindakan tersebut ternyata menunjukkan betapa besarnya kekhawatiran warga terhadap serangan ulat jati yang tidak terkendali.
Beberapa warga lain pun mengaku terinspirasi oleh cara unik wanita tersebut dan mulai mencari cara untuk melindungi diri dari ancaman ulat agar tidak menempel di tubuh mereka. Ada yang menggunakan jas hujan meski cuaca sedang terik atau sedang tidak turun hujan. Ada juga yang menggunakan tongkat seadanya sambil mengendarai sepeda motor untuk menyingkirkan ulat-ulat yang menggelantung di depannya sehingga saat ia berkendara ulat-ulat tersebut tidak menempel di badannya.
“Saya pikir ini ide yang lucu, tapi saya rasa kalau pakai plastik seperti itu bisa melindungi. Mungkin nanti saya juga coba,” kata Ranti, salah satu tetangga yang melihat aksi lucu tersebut.
Meski begitu, ulat dan ungkrung jati ini mempunyai harga jual yang tinggi. Saat musim ulat seperti saat ini, hewan ini menjadi kuliner ektrem bagi warga Gunungkidul yang sedang banyak diburu.