Gunungkidul,(kalaharinews.co)-Keresahan warga Karang Tengah, Wonosari dan sekitarnya karena gangguan pelayanan air bersih dari PDAM Tirtahandayani mendapat perhatian khusus dari Bupati Gunungkidul Sunaryanta.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta bersama dengan tim dari PDAM Tirta Handayani, kemudian melakukan peninjauan langsung ke lokasi sumber mata air Gempor yang beberapa waktu terakhir mengalami penurunan debit air yang signifikan akibat musim kemarau panjang.
Tim menyusuri Kali Oya hingga di pusat sumber mata air tersebut. Dalam tinjauannya, Bupati Sunaryanta mengakui bahwa penurunan debit air di Mata Air Gempor cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dulu debitnya 21 liter per detik, sekarang hanya beberapa liter per detik. Kami sedang mencari solusi, termasuk mengambil air dari titik lain yang berdekatan,” ungkap Sunaryanta, Rabu (31/07).
Kondisi ini dikuatkan dengan pernyataan warga sekitar, Paiyo. Menurutnya, debit air yang dulunya besar kini telah berkurang drastis. Padahal mata air ini menjadi salah satu sumber yang dimanfaat PDAM Tirta Hanyani untuk menunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya. Kurangnya perawatan dan upaya untuk mengoptimalkan mata air yang ada dirasa menjadi salah satu penyebabnya.
“Dulu airnya besar, sekarang sudah berkurang. Kami mohon pada Direktur PDAM untuk merawat dan mengoptimalkan sumber air ini agar kesejahteraan masyarakat terjamin,” ujarnya.
Paiyo juga menyoroti kemungkinan penyebab lain penurunan debit air, banyaknya pengeboran sumur bor yang dilaksanalan oleh warga yang tidak berkenan menaruh harapan satu-satunya ke PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangganya, serta banyaknya air yang tidak masuk ke bak sentral milik PDAM sehingga air terbuang sia-sia.
“Dulu saat debit masih besar air sampai keluar dari pipa ini,” kata Paiyo sambil menunjukan salah satu bagian bak kontrol.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta saat dikonfirmasi mendampingi Bupati dalam peninjauan itu menjelaskan, saat mereka sedang berupaya mengatasi masalah tersebut.
“Kami sedang berusaha mengembalikan debit air dengan memanfaatkan air yang tidak masuk ke grup setting,” katanya.
Toto paham betul bahwa, menurunya debit air tersebut berdampak pada kualitas layanan air bersih untuk masyarakat. Namun ia mengaku sudah melakukan satu upaya yakni dengan pemanfaatan sumber air Bunder.
“Mulai hari ini, kami akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat,” jelas Toto.
Pihaknya juga menjelaskan, selama satu bulan terakhir, distribusi air di Karang Tengah dan sekitarnya terganggu, dan PDAM berkomitmen untuk segera memperbaiki situasi ini.
“Penurunan debit air ini diduga akibat perubahan iklim dan penggunaan sumber air yang tidak terkendali,” kata Toto.