Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Tim Pengendalian Pangan dan Inflasi Daerah (TPPID) Yogyakarta tengah aktif memantau harga pangan di pasar tradisional wilayah Gunungkiddul. Hal ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali.
Kamis (21/03), TPPID mendatangi Pasar Ngawu, Kapanewon Playen untuk memastikan harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat. Mereka juga bekerja sama dengan pedagang dan produsen lokal untuk memastikan ketersediaan dan distribusi pangan yang cukup.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA DIY, Yuna Pancawati mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di pasar Ngawu secara umum ketersediaan cukup, hampir seluruh komoditi baik itu sektor pertanian, peternakan dan pangan.
ADVERTISEMENT
![ads](https://gawewebs.com/wp-content/uploads/2024/02/Gawewebs-IG1.png)
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini perlu kita apresiasi bahwa di bulan ramadhan dan menjelang lebaran ketersediaan kebutuhan pangan di Gunungkidul masih aman. Untuk masyarakat agar menjelang hari besar keagamaan ini berbelanjalah dengan bijak,” katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto memastikan kebutuhan pangan di Gunungkidul tercukupi. Meskipun ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan namun masih terbilang tidak signifikan. Kenaikan ini berdasarkan beberapa hal, salah satunya biaya produksi yang lumayan tinggi.
“Memang ada kenaikan di daging ayam, sapid an beras. Namun menurut kami masih bisa diterima. Terpenting ketersediaan bahan kebutuhan pangan di Gunungkidul selama ramadhan dan menjelang lebaran masih tercukupi,” paparnya.
Heri menambahkan kenaikan harga terjadi pada harga beras. Harga beras Medium di pasaran mencapai 15 ribu rupiah per kilogram dan harga beras premium mencapai 17 ribu rupiah per kilogramnya.
“Beras memang relatif tinggi, Namun dari teman teman yang bergerak di sektor pertanian sudah mulai panen raya. Namun sekali lagi biaya produksi dari teman teman di sektor pertanian yang tinggi sehingga tidak bisa menutup biaya HET yang ditetapkan pemerintah,” terangnya.
Melongok beberapa wilayah yang sudah mulai panen padi, pemerintah berharap harga beras landai dan masyarakat bisa mendapatkan dengan harga yang tidak terlalu tinggi.