Iklan Header 3

TPPID Yogyakarta Bergerak di Pasar Ngawu, Kebutuhan Pangan Dianggap Aman Sampai Lebaran

- Reporter

Kamis, 21 Maret 2024 - 15:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Tim Pengendalian Pangan dan Inflasi Daerah (TPPID) Yogyakarta tengah aktif memantau harga pangan di pasar tradisional wilayah Gunungkiddul. Hal ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan menghindari lonjakan harga yang tidak terkendali.

Kamis (21/03), TPPID mendatangi Pasar Ngawu, Kapanewon Playen untuk memastikan harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat. Mereka juga bekerja sama dengan pedagang dan produsen lokal untuk memastikan ketersediaan dan distribusi pangan yang cukup.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA DIY, Yuna Pancawati mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di pasar Ngawu secara umum ketersediaan cukup, hampir seluruh komoditi baik itu sektor pertanian, peternakan dan pangan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini perlu kita apresiasi bahwa di bulan ramadhan dan menjelang lebaran ketersediaan kebutuhan pangan di Gunungkidul masih aman. Untuk masyarakat agar menjelang hari besar keagamaan ini berbelanjalah dengan bijak,” katanya.

Sementara itu Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto memastikan kebutuhan pangan di Gunungkidul tercukupi. Meskipun ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan namun masih terbilang tidak signifikan. Kenaikan ini berdasarkan beberapa hal, salah satunya biaya produksi yang lumayan tinggi.

“Memang ada kenaikan di daging ayam, sapid an beras. Namun menurut kami masih bisa diterima. Terpenting ketersediaan bahan kebutuhan pangan di Gunungkidul selama ramadhan dan menjelang lebaran masih tercukupi,” paparnya.

Heri menambahkan kenaikan harga terjadi pada harga beras. Harga beras Medium di pasaran mencapai 15 ribu rupiah per kilogram dan harga beras premium mencapai 17 ribu rupiah per kilogramnya.

“Beras memang relatif tinggi, Namun dari teman teman yang bergerak di sektor pertanian sudah mulai panen raya. Namun sekali lagi biaya produksi dari teman teman di sektor pertanian yang tinggi sehingga tidak bisa menutup biaya HET yang ditetapkan pemerintah,” terangnya.

Melongok beberapa wilayah yang sudah mulai panen padi, pemerintah berharap harga beras landai dan masyarakat bisa mendapatkan dengan harga yang tidak terlalu tinggi.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Libur Nasional dan Cuti Bersama, Layanan SIM Tidak Beroperasi! Berikut Jadwalnya 
Edu Expo 9.0 Dibuka, Persiapkan Masa Depan Hadapi Indonesia Emas 
Gunungkidul Punya Armada Damkar Baru, Diberi Nama Tokoh Pewayangan 
Wonosari Sumbang Angka Perceraian Tertinggi di Gunungkidul  
Kasus Perceraian di Gunungkidul Menurun 7,82 Persen pada Tahun 2024 
Fokus Masalah Ketahanan Pangan, Pemkal Giriasih Bangun Talud Jalan Usaha Tani
Pembangunan Kelok 18 Mulai Pengaspalan, Ditargetkan Rampung Oktober  
Pengerjaan JJLS Planjan Sudah Sampai Tahap Finishing 
Berita ini 55 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 13:06 WIB

Libur Nasional dan Cuti Bersama, Layanan SIM Tidak Beroperasi! Berikut Jadwalnya 

Minggu, 19 Januari 2025 - 17:25 WIB

Edu Expo 9.0 Dibuka, Persiapkan Masa Depan Hadapi Indonesia Emas 

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:49 WIB

Gunungkidul Punya Armada Damkar Baru, Diberi Nama Tokoh Pewayangan 

Selasa, 14 Januari 2025 - 15:12 WIB

Wonosari Sumbang Angka Perceraian Tertinggi di Gunungkidul  

Senin, 13 Januari 2025 - 20:37 WIB

Kasus Perceraian di Gunungkidul Menurun 7,82 Persen pada Tahun 2024 

Senin, 13 Januari 2025 - 13:19 WIB

Fokus Masalah Ketahanan Pangan, Pemkal Giriasih Bangun Talud Jalan Usaha Tani

Senin, 13 Januari 2025 - 13:16 WIB

Pembangunan Kelok 18 Mulai Pengaspalan, Ditargetkan Rampung Oktober  

Sabtu, 11 Januari 2025 - 13:21 WIB

Pengerjaan JJLS Planjan Sudah Sampai Tahap Finishing 

Berita Terbaru