Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Tradisi babad dalan di Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, berlangsung semarak, Jumat Kliwon (03/05). Dengan kirab mengarak tiga pusaka warisan leluhur, seluruh warga di 9 padukuhan keliling kalurahan mengenakan pakaian adat Yogyakarta.
Tiga pusaka berharga, yang dipercayai membawa keberuntungan dan perlindungan bagi kalurahan, adalah Tombak Kyai Udan Arum, Songsong Sangga Buana dan Songsong Tunggul Naga.
Kirab pusaka dimulai dari rumah Lurah Giring yang merupakan tempat disimpannya pusaka, lantas berjalan menuju petilasan rumah Ki Ageng Giring di Sendang Pitutur, Padukuhan Giring. Setelah acara selesai, pusaka dikembalikan lagi ke tempatnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Prosesi pengarakkan dilakukan dengan khidmat, diiringi oleh kesenian tradisional dan tarian-tarian khas daerah. Setiap langkah diambil dengan hati-hati, sebagai penghormatan kepada warisan nenek moyang mereka.
Penduduk setempat berharap bahwa melalui perayaan ini, akan memberikan perlindungan serta keberkahan bagi kalurahan mereka di masa yang akan datang. Tradisi ini juga menjadi bukti kekayaan budaya dan kebanggaan akan identitas sebagai bagian dari sejarah.
Lurah Giring, Joko Tirto Wibowo mengatakan, kegiatan ini adalah Babad Dalan atau nyadran ki Ageng Giring yang diadakan rutin setahun sekali setelah panen. Ki Ageng Giring sendiri merupakan tokoh dalam Mataram Islam yang mempunyai wahyu gagak emprit yang akhirnya diminum oleh Pemanahan. Pada akhirnya anak turun Pemanahan bisa menjadi raja.
“Ini adalah momentum budaya kebersamaan, nguri uri kebudayaan juga melestarikan adat dan tradisi,” katanya.
Joko menambahkan, selain kegiatan upacara adat babat dalan Giring, hari Sabtu dan Minggu juga akan digelar pentas budaya dalam acara rangkaian Babad Dalan Giring yang berlokasi di depan Gua Maria tritis.
Sementara itu Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, acara upacara adat ini menjadikan kebanggaan bagi masyarakat Gunungkidul. Pelestarian budaya akan terus didukung, agar semakin bisa menyatukan masyarakat dan semua unsur komponen yang ada di Kalurahan Giring.
“Kami memberikan apresiasi, mudah mudahan budaya seperti ini bisa dipertahankan sehingga dapat memberikan dampak yang baik bagi kehidupan masyarakat di Gunungkidul,” pungkasnya.