Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Kekeringan air bersih masih menjadi musibah tahunan yang dirasakan sebagian masyarakat Gunungkidul. Tentunya ini menjadi PR pemerintah Gunungkidul untuk segera ambil sikap dan tindakan. Agar kebutuhan pokok masyarakat tercukupi seiring hingar bingar melambungnya sektor wisata.
Masyarakat Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, Gunungkidul selalu kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kekeringan di kalurahan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun, terkhusus saat hujan tidak turun. Bahkan pemerintah kalurahan sendiri mengaku kewalahan untuk bisa mengentaskan permasalahan ini.
Hujan yang tidak turun sudah sejak 1 bulan saja, membuat musibah kekeringan di Padukuhan Temuireng 1, Padukuhan Temuireng 2, dan Padukuhan Gebang. Warga sudah mulai membeli air bersih dengan biaya yang tidak murah.
ADVERTISEMENT
![ads](https://gawewebs.com/wp-content/uploads/2024/02/Gawewebs-IG1.png)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah seorang warga, Mini mengungkapkan, sulitnya air bersih dirasakan sudah sejak 2 pekan ini. Dia sendiri bersama 3 keluarganya, 2 anak dan suami sudah menghabiskan 3 tangki air bersih kapasitas 5 ribu liter.
“Kami sudah tidak tahu harus bagaimana lagi, terpaksa membeli air dengan harga Rp 130 ribu per tangki,” katanya, Jumat (17/05).
Mini mengaku dengan kondisi tersebut hanya bisa berharap dan bersujud kepada Tuhan agar hujan segera turun. Karena jika membeli air bersih terus, kebutuhan hidup lain tidak bisa tercukupi mengingat suaminya sebagai buruh serabutan dengan hasil yang tidak menentu.
“Berharap sama pemerintah juga cuma dapatnya janji sejak dulu, kita tidak bisa minum, mandi dan mencuci pakai janji. Harus berusaha sendiri,” ungkap dia.
Dia pun mengutarakan wilayahnya mengalami kesulitan air bersih selalu saat musim kemarau karena belum ada PAM.
Sementara itu Lurah Girisuko, Jamin Paryanto menjelaskan, sudah sekitar satu bulan tidak ada turun hujan. Ia mengakui warga di tiga padukuhan mengalami kesulitan air bersih ketika musim kemarau.
“Sebagian sudah membeli air karena ketersediaan air hujan di bak penampungan sudah habis dan saya sendiri sudah beli air sebanyak 8 tangki,” tandasnya.
Jamin berharap, terkait permasalahan air di wilayah Girisuko khususnya di tiga padukuhan ini bisa segera diselesaikan. Pihaknya siap menempuh jalur apapun agar masyarakatnya tidak lagi kesulitan dalam mendapatkan air bersih.