Iklan Header 3

Soal Pembuangan Sampah Ilegal Bernilai Bisnis, LSM Lingkar Hijau: Pemkab Harus Tanggap Peluang

- Reporter

Jumat, 17 Mei 2024 - 16:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Piyungan, Bantul beberapa waktu lalu memunculkan pemasalahan baru di Gunungkidul. Si pengangkut sampah melakukan pembuangan secara illegal di lokasi bekas tambang Kalurahan Giring, Sodo dan alas Giripurwo. Hal ini tentu melanggar peraturan daerah meskipun di dalamnya terdapat hubungan bisnis antara si pemilik lahan dan pembuang sampah.

Koordinator LSM Lingkar Hijau Gunungkidul, Bekti W Suptinarso menyoroti polemik seperti ini muaranya adalah pemerintah kabupaten yang terlihat kurang menangkap peluang. Terlebih disitu terdapat nilai ekonomi. Bagaimana agar nilai ekonomi bisa sebagai ajang bisnis terkait sampah demi mensejahterakan masyarakat. Secara otomatis bisa dikelola oleh pemerintah dan masuk ke BUMD Gunungkidul.

“Melihat fenomena minimnya lahan pembuangan dan pengolahan sampah di DIY, pemkab harusnya tanggap peluang. Karena di Gunungkidul memiliki lahan yang luas dibanding kabupaten atau kota lainnya, disitu poin senjata untuk maju rembugan ke provinsi,” jelas dia, Jumat (17/05).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Nilai ekonomis yang dimaksud Bekti, atas dasar mensejahterakan masyarakat dan menambah PAD Gunungkidul. Sebagai contoh, menunjuk lahan yang mumpuni untuk pembuangan dan pengolahan sampah yang bisa melibatkan masyarakat luas dengan pendampingan SDM dari pemerintah.

“Walaupun harus merubah Perda, saya kira demi keberlangsungan hidup masyarakat dan pemasukan daerah, bisa diupayakan. Tergantung si pemangku kebijakan,” tegas Bekti.

Menurut Bekti, pemkab bisa melakukan koordinasi dengan pemkab dan pemkot lain untuk menyampaikan terkait lahan luas yang mumpuni di wilayah Gunungkidul. Hasil dari kesepakatan bisa menjadi senjata untuk maju ke pemprov terkait pembahasan aturannya.

“Kembali lagi bagaimana si pemangku bisa bersikap dan bertindak. Saya kira tidak sulit untuk hal tersebut,” ungkapnya.

Bekti mencontohkan salah satu usaha yang bisa memiliki nilai PAD Gunungkidul dari pengolahan sampah adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Pemkab harus melakukan study banding ke lokasi yang sudah berjalan terkait PLTSa tersebut.

“Di Solo belum lama dioperasikan  PLTSa dari anggaran APBN, dan itu sangat menguntungkan masyarakat juga pemerintah kabupaten. Satu teknis yang kita lihat, sampah dibakar untuk listrik,” ucapnya.

Dia berharap polemik seperti ini bisa menjadi peluang usaha di bawah naungan pemerintah agar masyarakat bisa berkarya dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat, pun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Libur Nasional dan Cuti Bersama, Layanan SIM Tidak Beroperasi! Berikut Jadwalnya 
Edu Expo 9.0 Dibuka, Persiapkan Masa Depan Hadapi Indonesia Emas 
Gunungkidul Punya Armada Damkar Baru, Diberi Nama Tokoh Pewayangan 
Wonosari Sumbang Angka Perceraian Tertinggi di Gunungkidul  
Kasus Perceraian di Gunungkidul Menurun 7,82 Persen pada Tahun 2024 
Fokus Masalah Ketahanan Pangan, Pemkal Giriasih Bangun Talud Jalan Usaha Tani
Pembangunan Kelok 18 Mulai Pengaspalan, Ditargetkan Rampung Oktober  
Pengerjaan JJLS Planjan Sudah Sampai Tahap Finishing 
Berita ini 124 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 13:06 WIB

Libur Nasional dan Cuti Bersama, Layanan SIM Tidak Beroperasi! Berikut Jadwalnya 

Minggu, 19 Januari 2025 - 17:25 WIB

Edu Expo 9.0 Dibuka, Persiapkan Masa Depan Hadapi Indonesia Emas 

Selasa, 14 Januari 2025 - 20:49 WIB

Gunungkidul Punya Armada Damkar Baru, Diberi Nama Tokoh Pewayangan 

Selasa, 14 Januari 2025 - 15:12 WIB

Wonosari Sumbang Angka Perceraian Tertinggi di Gunungkidul  

Senin, 13 Januari 2025 - 20:37 WIB

Kasus Perceraian di Gunungkidul Menurun 7,82 Persen pada Tahun 2024 

Senin, 13 Januari 2025 - 13:19 WIB

Fokus Masalah Ketahanan Pangan, Pemkal Giriasih Bangun Talud Jalan Usaha Tani

Senin, 13 Januari 2025 - 13:16 WIB

Pembangunan Kelok 18 Mulai Pengaspalan, Ditargetkan Rampung Oktober  

Sabtu, 11 Januari 2025 - 13:21 WIB

Pengerjaan JJLS Planjan Sudah Sampai Tahap Finishing 

Berita Terbaru