Gunungkidul,(kalaharinews.co)–Perbuatan tidak senonoh yang diduga dilakukan oleh oknum guru SD Negeri di Kecamatan Tanjungsari ternyata membuat trauma siswa yang kebetulan memergoki. Pihak sekolah pun terpaksa mengajukan permohonan pendamping psikolog kepada dinas pendidikan.
Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar Bidang Sekolah Dasar, Asbani mengatakan, Dinas Pendidikan mendapatkan permohonan dari pihak Sekolah untuk melakukan bantuan pendampingan untuk anak anak yang mengalami trauma.
Karena di dinas tidak ada tenaga terkait itu, kemudian dirinya meminta bantuan dari Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
![ads](https://gawewebs.com/wp-content/uploads/2024/02/Gawewebs-IG1.png)
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah ditangani oleh PPA dan akan dipantau perkembangannya bagaimana,” terang Asbani, Kamis (01/02/2024).
Dia berharap jika memang itu terbukti, masalahnya segera selesai, dan yang bersangkutan tidak melakukan lagi. Pelajaran penting bagi guru yang lain jika hal semacam itu jangan dilakukan apalagi berdampak pada anak.
Sementara itu Sekertaris Dinsos -PPPA Gunungkidul, Nurudin Araniri mengatakan, secara tupoksi ada ketugasan mendampingi perempuan dan anak yang mengalami trauma terkait dengan kejadian yang membekas sebagai saksi maupun korban.
“Kami sifatnya adalah mem back up, kalau yang guru itu ada di ranahnya Dinas Pendidikan, kalau anak anak itu ada di ranah kami (PPPA)” jelasnya.
“PPPA sudah melakukan pendampingan kepada anak dan orang tua. Akan kita kawal secara psikologis sampai anak anak bisa terkurangi atau bahkan sampai hilang lepas dari trauma,” tutupnya.