Kulonprogo,(kalaharinews.co)–Pencarian korban tenggelam di Sungai Progo letaknya di selatan groundsill jembatan Srandakan II, Padukuhan Pulo, Brosot, Galur sudah memasuki hari ke tujuh. Akan tetapi dalam prosesnya pencariannya belum ditemukan keberadaaanya sehingga operasi dari Tim SAR gabungan terpaksa harus dihentikan.
Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta Kamal Riswandi, mengatakan upaya Tim SAR dalam melaksanakan operasi SAR pencarian 1 orang tenggelam di Sungai Progo telah dilakukan. Pencarian baik menggunakan perahu karet dengan menyisir dari lokasi kejadian hingga muara Progo di pantai Trisik juga sudah dilaksanakan, pencarian jalur darat dengan melakukan penyisiran di pinggir Progo juga sudah dilaksanakan.
“Kemarin, Rabu (10/01) sore, pencarian dihentikan karena hujan mulai turun hujan. Tim koordinasi dengan semua pihak baik keluarga korban, kepolisian, pemdes dan unsur Tim SAR Gabungan untuk menghentikan operasi SAR karena tidak ditemukam tanda-tanda korban maupun korban,” katanya Kamis (11/01).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskan penghentian operasi SAR di hari ke 7 ini sesuai UU pencarian dan pertolongan nomor 29 tahun 2014 bahwa pelaksanaan operasi maksimal selama 7 hari. Pihak keluarga dan semua pihak juga sudah menyetujui dengan penutupan operasi SAR.
“Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila dikemudian hari setelah penutupan terdapat informasi tanda-tanda korban ditemukan,” jelasnya.
Operasi SAR pencarian 1 orang tenggelam di sungai Progo atas nama Azhlan Rmadhika, (22) warga Padukuhan Jimatan, RT 32, Kalurahan Jatirejo, Lendah, Kulonprogo dinyatakan resmi ditutup dan semua unsur SAR Gabungan dikembalikan ke ke satuannya masing-masing.