Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Ratusan petani tadah hujan di Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen, Gunungkidul gagal panen padi musim ini. Hasil tanaman di ladang miliknya tidak sesuai dengan tahun sebelumnya. Bahkan kegagalan mencapai 80 persen dari luas lahan yang dikelola.
Salah satu petani tadah hujan, Saman, warga Padukuhan Banaran IX mengaku dari lahan 2 petak yang dikelola hanya bisa mendapat hasil 2 karung ukuran 50 Kg saja. Dibanding modal yang dikeluarkan bisa dibilang tidak mendekati sama sekali.
“Benih beli, pupuk beli tapi hasilnya seperti ini. Mungkin ini ujian dari Allah,” katanya, Jumat (19/04).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Musim sebelumnya, dia mendapatan hasil panen sebanyak 12 karung ukuran 50 Kg. Tentunya dengan system pengelolaan yang sama, yaitu jenis benih dan pupuk kimia yang tidak berbeda.
“Jenis padi 64, pupuknya phonska. Semuanya beli dengan anggaran yang tidak sedikit bagi kami,” ungkap Saman.
Ia menambahkan, kondisi gagal panen tidak hanya dirasakan sendiri. Hampir keseluruhan petani tadah hujan di sekitarnya tidak panen padi sama sekali. Hal itu lantaran minimnya hujan di wilayah tersebut.
“Semua petani tadah hujan gagal panen. Awal tanam hujan deras, padi tumbuh subur. Tapi pas waktu merkatak, tidak ada hujan. Akhirnya semua padi gabuk atau tidak berisi. Cuma panen damen saja,” jelasnya.
Ungkapan senada juga disampaikan petani tadah hujan lainnya, Purwo Widodo. Menurutnya iapun bernasib sama seperti Saman. Hasil panen yang didapatkan musim ini tidak semaksimal musim lalu. Jika dirupiahkan, terlampau jauh dari modal yang sudah dikeluakan.
“Musim sekarang memang curah hujan sulit ditebak. Kita memohon kepada dinas untuk memberikan solusi bagi kami (petani tadah hujan) agar bisa maksimal panen,” terang dia.
Purwo Widodo pun menerangkan tidak hanya padi yang gagal panen, melainkan jagung juga bernasib sama. Biasanya bisa panen jagung dengan hasil maksimal dan ukuran besar, namun saat ini ukuran jagung kecil tidak berisi. Diduga kondisi seperti ini disebabkan lantaran minimnya curah hujan.
“Hujan tidak turun saat tanaman sudah subur, juga ada hama ulat,” tutupnya.