Sleman,(kalaharinews.co) – Warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Minggir dan Moyudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah terhadap rusaknya Jalan Godean. Bahkan, beberapa tahun terakhir jalan yang rusak tersebut telah banyak memakan korban.
“Sudah banyak saudara kami yang jatuh, terluka parah hingga meninggal dunia akibat bersenggolan, tabrakan, jatuh sendiri di jalan bergelombang ini,” kata Senaja, Koordinator Forum Jaga Warga Minggir dan Moyudan, Selasa lalu.
Menurut mantan lurah Sumberarum, Moyudan ini, pihaknya sudah sering menyampaikan keluhan atas kondisi jalan rusak itu, baik di forum resmi maupun secara pribadi. Bahkan melalui media sosial, keluhan kondisi jalan Godean yang rusak ini sudah sering disuarakan. Namun, perhatian pemerintah terhadap kerusakan jalan Godean masih sangat kurang. Kalaupun ada, hanya berupa penambalan aspal yang mengelupas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dampaknya justru mengganggu pengguna jalan, karena tambalan lebih tinggi dari aspal kiri kanan,” ujar Sawabi, salah seorang warga Moyudan.
Lebih lanjut Sawabi mengatakan, belakangan ini lubang-lubang yang ada semakin banyak dan bertambah terlebih di musim hujan. Jalan yang berlubang tersebut juga sudah ditandai dengan cat semprot warna putih, namun belum ada tindak lanjut.
“Saya pikir kalau sudah ada tanda cat semprot itu perbaikan jalan akan segera dilakukan. Tetapi yang terjadi, sampai cat semprot itu hilang, perbaikan jalan belum juga dilaksanakan,” katanya.
Menyikapi hal tersebut, Forum Jaga Warga Minggir dan Moyudan akan menggelar aksi keprihatinan dengan pemasangan puluhan spanduk di sepanjang jalan Godean, khususnya di ruas pasar Godean ke barat hingga Sungai Progo, pada Minggu, 17 Maret 2024. Tujuan aksi agar pemerintah provinsi DI Yogyakarta memperhatikan kondisi jalan yang ada, karena status jalan tersebut merupakan jalan provinsi.
“Yah, sekitar 40 spanduk rintang jalan atau sejajar jalan akan kami pasang. Itu murni swadaya warga karena kami sudah tidak tahu lagi harus mengeluh kepada siapa,” ungkap Senaja.
Spanduk yang dipasang tersebut intinya merupakan imbauan agar pengguna jalan lebih berhati-hati, mengurangi kecepatan dan menjaga sopan santun saat berkendara, sekaligus juga untuk mengingatkan pemerintah kabupaten Sleman dan provinsi DI Yogyakarta.
Seperti diketahui ruas jalan Godean, Sleman barat merupakan jalur wisata menuju Kulonprogo, Purworejo, atau Magelang. Berdasarkan pantauan, setiap hari jalan tersebut banyak dilalui bus-bus besar, mobil-mobil pribadi, sepeda motor hingga sepeda.
“Kalau motor rusak karena kejeglong atau jatuh masih bisa diperbaiki. Yang kami sangat prihatin, adanya korban luka bahkan korban jiwa akibat kondisi jalan itu,” ujar Senaja. (*)