Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Setelah menunggu hasil uji laboratorium selama beberapa hari, akhirnya hasil sudah bisa keluar. Hewan ternak mati mendadak di Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul memang benar terinfeksi bakteri antraks. Tentunya hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah daerah terkait kesehatan, keamanan hewan ternak, dan risiko penularan kepada manusia.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti menjelaskan, setelah adanya 3 hewan ternak milik S warga Padukuhan Kayomanmati mendadak, dia sudah melakukan surveilans awal. Pihaknya mengirim sampel darah, tanah di kandang dan tanah lokasi penyembelihan.
“Hasil uji laboratorium hewan yang mati mendadak di Kayoman belum semuanya keluar. Baru hasil uji laboratorium sapi saja yang keluar dan dipastikan positif antraks,” jelasnya, Selasa (12/03).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menindaklanjuti hasil uji laboratorium tersebut, Wibawanti menyampaikan langsung melakukan isolasi terhadap hewan ternak lain di sekitarnya. Pihaknya juga mengisolasi kandang masing-masing milik warga di Padukuhan Kayoman.
“Selain itu juga memberikan antibiotik terhadap 89 sapi dan 175 kambing,” kata dia.
Selanjutnya, dinas juga memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) terkait pengendalian dan pemberantasan penyakit antraks kepada masyarakat. Wibawanti berharap agar ternak di sekitar lokasi untuk tidak dilalulintaskan terlebih dahulu.
“Dan yang penting kalo ada hewan mati karena sakit jangan disembelih atau dikonsumsi, jika ada hewan yang sakit ataupun mati segera menghubungi petugas,” tutupnya.