Gunungkidul,(kalaharinews.co)–Jembatan baru ruas jalan Tawang – Ngalang, Gunungkidul, yang baru-baru ini diresmikan dengan harapan memperlancar arus lalu lintas, kini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat setempat. Beberapa retakan terlihat muncul di sisi Barat dan Selatan Jembatan Bombung, memicu kekhawatiran akan keamanan dan ketahanan infrastruktur yang baru saja dibangun.
Warga sekitar melaporkan bahwa retakan tersebut muncul hanya beberapa minggu setelah jalan diresmikan, meninggalkan pertanyaan besar mengenai kualitas konstruksi dan pengawasan proyek. Pemerintah setempat masih melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti retakan yang terjadi di sepanjang jalan tersebut.
Sementara itu, masyarakat menunggu hasil investigasi lebih lanjut dan berharap bahwa tindakan cepat akan diambil untuk memulihkan kepercayaan mereka terhadap keberlanjutan infrastruktur jalan yang baru saja dibangun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah Seorang warga Aris, warga Bobung ketika ditemui di lokasi mengatakan munculnya keretakan jalan tersebut terjadi usai hujan yang berlangsung selama 2 hari 2 malam berturut-turut. banyaknya limpahan air dari atas serta derasnya arus sungai di bawahnya mengakibatkan bagian bawah jembatan tergerus.
“Kalau sisi barat jembatan itu kan memang rawan, wong dibikinnya pas puncak musim kemarau. jadi tanahnya tidak padat. Kalau sisi timur sepertinya malah aman, dibuatnya kan pas musim hujan jadi tanahnya kuat,”tutur dia, Rabu sore.
Dia mengaku sebenarnya tidak kaget dengan kondisi tersebut karena awalnya sudah menduga bakal terjadi hal seperti itu mengingat pembangunannya dilakukan di musim kemarau di mana kondisi tanah masih kering sehingga daya rekatnya kurang.
Kendati demikian, dia berharap agar kerusakan tersebut segera ditangani oleh pihak yang berwenang. Karena meski masih tergolong baru, ternyata ruas jalan Tawang-Ngalang ini sangat diminati pengguna jalan. Dan yang jelas sudah membuka perekonomian masyarakat sekitar.
Meskipun belum ada kecelakaan atau insiden serius yang terjadi akibat retakan ini, kekhawatiran masyarakat terus berkembang. Beberapa pengendara bahkan menghindari rute tersebut untuk sementara waktu, mencari alternatif yang lebih aman.
“Sementara ditutup untuk roda 4 atau lebih dari prapatan bobong sampai dengan prapatan kepil,”Jelas Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto
Hingga berita ini ditulis, Kepala Bina Marga DInasi PUPESDM DIY, Kwaryanti Ampeyanti Putri belum bisa dikonfirmasi. Pesan yang dikirim ke yang bersangkutan belum direspon dan upaya menghubungi yang bersangkutan juga belum mendapat tanggapan.