Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Pemerintah daerah Kabupaten Gunungkidul telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1,6 miliar untuk rehabilitasi penutup atap joglo Taman Budaya Gunungkidul (TBG) yang telah rusak. Selain itu, anggaran tersebut juga digunakan untuk pembangunan kolam retensi sebagai langkah mengantisipasi banjir.
Kepala Bidang Cipta Karya, Nanang Irawan mengatakan, menindak lanjuti hasil temuan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 22 Januari 2024 lalu, bahwa bagian belakang gedung TBG rawan banjir. Pun ada sistem yang perlu ditambahi, yaitu pembuatan kolam retensi.
“Kolam ini nantinya akan berfungsi untuk menampung air saat hujan deras. Kalau sudah penuh baru di buang keluar,” jelasnya , Kamis (25/04).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian yang kedua lanjut Nanang, pembangunan penutup atap tidak memakai bahan genteng dari tanah liat. Karena secara bentangan material kayu terlalu berat.
“Sebenarnya batas toleransi itu aman tetapi BPK menginginkan dalam hasil pemeriksaan pada awal Maret dan dilakukan studi tentang kehandalan seperti apa, hasil di dalam studi itu merekomendasikan penutup atap memakai Ondulin,” jelasnya.
Nanang menambahkan, pengerjaan pembuatan kolam dan rehap atap Joglo TBG akan dilaksanakan pada saat musim kemarau.
“Sebelum pengerjaan akan kami lakukan lelang, untuk saat ini masih tahap rencana, harapannya tahun ini sudah selesai,” imbuhnya.
Menurut Nanang Gedung Joglo ini sudah 4 tahun berdiri. Menurut permen PU no 22 tahun 2012 memang sudah waktunya dilakukan pemeliharaan.
“Sebenarnya sudah sejak dua tahun yang lalu, tetapi dua tahun yang lalu belum pulih secara keuangan dan memang harus segera dilaksanakan agar tujuan kehandalan bangunan tercapai,” tandasnya.