Gunungkidul,(kalaharinews.co)-Masyarakat di 9 padukuhan se Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, menggelar prosesi Kirab Gunungan dalam rangka bersih desa atau rasulan dengan penuh kemeriahan, Rabu (03/6). Kegiatan tahunan ini dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai usia yang berkumpul untuk menyaksikan dan mengikuti prosesi kirab.
Kirab Gunungan dimulai dari lapangan Ndakbongsari, di mana gunungan pertama dikirab menuju ke Balai Kalurahan setempat. Di setiap padukuhan, gunungan yang terdiri dari hasil bumi seperti padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan ini disambut dengan antusias oleh warga setempat. Selain gunungan hasil bumi, beberapa padukuhan juga menampilkan gunungan hasil kerajinan tangan dan seni lokal yang menambah kemeriahan acara.
Sepanjang rute kirab, suara gamelan dan tabuhan gendang mengiringi langkah para peserta kirab. Masing-masing padukuhan juga menampilkan kesenian tradisional mereka, seperti tarian rakyat, wayang kulit, dan pertunjukan musik tradisional. Kehadiran para penari dan seniman lokal ini tidak hanya menghibur, tetapi menunjukan bahwa Purwodadi cukup kaya akan budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sesampainya di Balai Kalurahan, acara puncak kirab dimulai dengan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh warga. Setelah itu, gunungan-gunungan diperebutkan oleh warga sebagai simbol berbagi rezeki dan berkah.
“Acara ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga ajang untuk mempererat silaturahmi antar warga dan melestarikan budaya kita,” ujar Lurah Purwodadi, Sagianto.
Sagianto menambahkan, acara bersih desa atau rasul ini digelar selama 3 hari, dimulai hari Senin hingga Rabu sebagai puncak acara.
Semangat kebersamaan dan kekayaan budaya yang terpancar dari Kirab Gunungan ini menjadi bukti bahwa tradisi masih sangat hidup di tengah masyarakat modern. Harapan ke depan, acara seperti ini akan terus dilestarikan dan semakin meriah setiap tahunnya.