Gunungkidul,(kalaharinews.co)–Kabar duka datang dari keluarga besar Trah Cupu Kyai Panjala, Simbah Dwijo Sumarto, juru kunci Cupu Kyai Panjala, meninggal dunia di rumahnya di Padukuhan Mendak, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Kamis (25/01).
Lurah Girisekar, Sutarpan, menyatakan Mbah Dwijo Sumarto pada hari sebelumnya, sore hari, Mbah Dwijo diketahui masih aktif mengikuti dan memimpin kenduri di lingkungan setempat.
“Kemarin, Mbah Dwijo Sumarto masih berpartisipasi dalam kenduri di wilayah Pak RT. Meskipun hanya mengeluhkan sedikit sakit pada kakinya, namun tadi pagi sekitar jam delapan pagi, beliau meninggal dunia,” ujar Sutarpan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Almarhum Dwijo Sumarto adalah juri kunci Cupu Kyai Panjala, terletak di Padukuhan Mendak. Cupu Kyai Panjala adalah warisan turun temurun yang telah dijaga selama berabad-abad.
Tiap tahun, di kediaman Dwijo Sumarto, dimana Cupu Kyai Panjala disimpan, dilakukan ritual. Kain mori pembungkus cupu dibuka, dan gambar yang muncul sering dihubungkan dengan prediksi kejadian yang akan datang.
Setelah sang juru kunci meninggal, muncul pertanyaan mengenai siapa yang akan menjadi pewaris atau juru kunci selanjutnya dari Cupu Kyai Panjala. Diceritakan bahwa Dwijo Sumarto diangkat menjadi juru kunci dengan penunjukan langsung dari juru kunci sebelumnya.
Menurut pengetahuan Sutarpan, Lurah Girisekar, yang juga merupakan anggota keluarga dekat Trah Cupu Panjala, belum ada keturunan yang ditunjuk sebelum wafatnya Mbah Dwijo. Oleh karena itu, ia memperkirakan penentuan juru kunci berikutnya akan melibatkan musyawarah di kalangan Trah Cupu.