Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Pasar Hewan Siyono yang terletak di Kapanewon Playen, Gunungkidul, pada Selasa (07/01/2025) sepi pengunjung akibat dampak dari penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Meskipun pasar ini dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan hewan ternak terbesar di wilayah Gunungkidul, para pedagang dan pembeli kini enggan datang setelah PMK melanda beberapa daerah termasuk Gunungkidul.
Kondisi ini membuat aktivitas perdagangan hewan ternak, terutama sapi menurun tajam. Beberapa pedagang mengaku omzet mereka turun hingga 50 % sejak wabah PMK mulai meluas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dulu, setiap hari pasar ini ramai. Namun sekarang, banyak pembeli yang takut membeli karena isu PMK,” ujar Agus, salah satu pedagang sapi di Pasar Siyono.
Agus menambahkan, akibat PMK harga sapi pun kini turun hingga 2 sampai 5 juta per ekornya.
“Kalau misal harga sapi itu Rp 13 juta bisa terjual Rp 11 juta pun sudah Alhamdulillah, lha ini tidak ada yang menawar atau membeli sama sekali,” imbuhnya.
Kondisi ini juga dirasakan para peternak, karena banyak hewan ternak yang terpaksa tidak bisa dijual.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari yang juga melakukan pemantauan di pasar hewan Siyono, mengatakan, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pasar hewan di Gunungkidul.
“Ini sebagian dari himbauan kita untuk sapi sapi yang sakit agar tidak dilalulintaskan terlebih dahulu. Kalau dilihat dari sisi positifnya ketika ada sapi yang sakit tidak memberikan penularan ke sapi lainnya, sisi negatifnya, bagi peternak maupun pedagang harus tertahan untuk jual beli, jadi kita tidak melakukan penutupan pasar, artinya peternak sudah melakukan sikap dengan sendirinya,”lanjut Wibawanti.
Wibawanti menghimbau agar sapi sapi yang sakit agar tidak dijual belikan, serta peternak untuk selalu memperhatikan kebersihan kandang ternaknya agar bisa mencegah terkena PMK.
Pihak berwenang pun sudah gencar melakukan vaksinasi dan penyemprot desinfektan ke kandang maupun di pasar hewan sebelum digunakan aktivitas dan setelahnya.