Iklan Header 3

Imbas Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Ternak, Harga Sapi Anjlok

- Reporter

Selasa, 7 Januari 2025 - 12:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Pasar Hewan Siyono yang terletak di Kapanewon Playen, Gunungkidul, pada Selasa (07/01/2025) sepi pengunjung akibat dampak dari penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.  

Meskipun pasar ini dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan hewan ternak terbesar di wilayah Gunungkidul, para pedagang dan pembeli kini enggan datang setelah PMK melanda beberapa daerah termasuk Gunungkidul.  

Kondisi ini membuat aktivitas perdagangan hewan ternak, terutama sapi menurun tajam. Beberapa pedagang mengaku omzet mereka turun hingga 50 % sejak wabah PMK mulai meluas.  

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dulu, setiap hari pasar ini ramai. Namun sekarang, banyak pembeli yang takut membeli karena isu PMK,” ujar Agus, salah satu pedagang sapi di Pasar Siyono. 

Agus menambahkan, akibat PMK harga sapi pun kini turun hingga 2 sampai 5 juta per ekornya. 

“Kalau misal harga sapi itu Rp 13 juta bisa terjual Rp 11 juta pun sudah Alhamdulillah, lha ini tidak ada yang menawar atau membeli sama sekali,” imbuhnya. 

Kondisi ini juga dirasakan para peternak, karena banyak hewan ternak yang terpaksa tidak bisa dijual. 

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari yang juga melakukan pemantauan di pasar hewan Siyono, mengatakan, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pasar hewan di Gunungkidul.  

“Ini sebagian dari himbauan kita untuk sapi sapi yang sakit agar tidak dilalulintaskan terlebih dahulu. Kalau dilihat dari sisi positifnya ketika ada sapi yang sakit tidak memberikan penularan ke sapi lainnya, sisi negatifnya, bagi peternak maupun pedagang harus tertahan untuk jual beli, jadi kita tidak melakukan penutupan pasar, artinya peternak sudah melakukan sikap dengan sendirinya,”lanjut Wibawanti.  

Wibawanti menghimbau agar sapi sapi yang sakit agar tidak dijual belikan, serta peternak untuk selalu memperhatikan kebersihan kandang ternaknya agar bisa mencegah terkena PMK. 

Pihak berwenang pun sudah gencar melakukan vaksinasi dan penyemprot desinfektan ke kandang maupun di pasar hewan sebelum digunakan aktivitas dan setelahnya.  

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Polres Gunungkidul Beri Penghargaan kepada Nelayan yang Selamatkan Siswa SMPN 7 Mojokerto 
Warga Petoyan Dihebohkan Ular Sanca Sepanjang 4 Meter Sedang Memangsa Ternak  
Anak Punk Asal Tangerang Datang ke Gunungkidul, Belajar Bertani dan Kebudayaan 
Juru Parkir Tertabrak Motor Hingga Alami Patah Tulang  
Sambut HPN 2025, PWI DIY Ziarah Makam Tokoh Pers 
Gempa Bumi Guncang Gunungkidul, Terasa Hingga Jawa Tengah 
Seorang Istri Kedapatan Berduaan Dengan Pria Lain di Rumah Saat Suaminya Jualan Angkringan 
Seorang Pria Ditemukan Tewas Mengapung di Telaga Tanjung 
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 13:54 WIB

Polres Gunungkidul Beri Penghargaan kepada Nelayan yang Selamatkan Siswa SMPN 7 Mojokerto 

Senin, 3 Februari 2025 - 12:46 WIB

Warga Petoyan Dihebohkan Ular Sanca Sepanjang 4 Meter Sedang Memangsa Ternak  

Senin, 3 Februari 2025 - 12:40 WIB

Anak Punk Asal Tangerang Datang ke Gunungkidul, Belajar Bertani dan Kebudayaan 

Minggu, 2 Februari 2025 - 12:25 WIB

Juru Parkir Tertabrak Motor Hingga Alami Patah Tulang  

Minggu, 2 Februari 2025 - 12:20 WIB

Sambut HPN 2025, PWI DIY Ziarah Makam Tokoh Pers 

Sabtu, 1 Februari 2025 - 12:20 WIB

Gempa Bumi Guncang Gunungkidul, Terasa Hingga Jawa Tengah 

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:36 WIB

Seorang Istri Kedapatan Berduaan Dengan Pria Lain di Rumah Saat Suaminya Jualan Angkringan 

Kamis, 30 Januari 2025 - 22:03 WIB

Seorang Pria Ditemukan Tewas Mengapung di Telaga Tanjung 

Berita Terbaru