Gunungkidul,(kalaharinews.co)-Baru-baru ini, muncul modus penipuan baru mengatasnamakan petugas kebersihan desa setempat atau petugas Dinas Lingkungan Hidup. Tindakan ini cukup meresahkan pasalnya pelaku secara massif meminta uang kepada masyarakat melalui pesan whatapps.
Tak hanya menyasar masyarakat pada umumnya, namun pesan tersebut juga diterima para pemilik usaha salah satunya usaha rumah makan. Seperti yang menimpa Kalahari Resto n Café beberapa waktu belakangan ini.
Modus operandi yang digunakan terduga penipu adalah dengan menghubungi calon korban melalui telepon atau pesan singkat, mengaku sebagai petugas kebersihan dari instansi pemerintah atau perusahaan jasa kebersihan yang bekerja sama dengan pemerintah Kalurahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terduga pelaku biasanya menyampaikan bahwa mereka memerlukan transferan uang untuk keperluan operasional mendesak atau untuk pembayaran tertentu yang diklaim harus segera diselesaikan. Mengharapkan rasa iba dan kepercayaan dari korban, kemudian pelaku meminta untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu.
Dalam pesan singkatnya ke Kalahari Resto n café terduga pelaku menuliskan :
“Asalamualaikum. Maaf sebelumnya saya menggangu waktunya Pak/Bu. Ini saya petuga kebersihan di Tegalmulyo Rt03/05 Bansari Kepek Kec, Wonosari di sekitaran Kalahari Resto n Café. Ini saya mau minta bantu dulu untuk pengambilan iuran sampahnya untuk tiga bulan kedepan. Kebetulan ini saya lagi kena musibah istri saya masuk rumah sakit.”
Ternyata setelah ditelusuri, nomor tersebut bukan dari petugas kebersihan setempat.
“Saya cek lewat aplikasi ternyata nomor tersebut banyak dilaporkan melakukan penipuan mengatasnamakan petugas DLH atau petugas pengambilan sampah dari desa,” terang Rosalia Owner Kalahari Resto n café, Senin (01/07).
Sementara dikonfirmasi terpisah, Lurah Kepek Bambang Setyawan tidak membenarkan bahwa nomor yang menghubungi warganya itu adalah petugas kebersihan dari Kalurahan Kepek.
“Itu bukan nomor petugas operator kebersihan di kalurahan, dan saya pastikan itu bukan nomor petugas kebersihan justru saya kaget kok ada yang memakai nomor untuk meminta uang,” ujar Bambang.
Ia pun menegaskan, bahwa tidak ada operator ataupun petugas kebersihan di Kalurahan Kepek utamanya yang meminta uang iuran kepada masyarakat dalam waktu tiga bulan kedepan.