Yogyakarta,(kalaharinews.co)- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan masuk rangking 10 besar saat gelaran Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIV di Banjarmasin, Kalimantan Selatan 19-26 Agustus.
Hari ini, Selasa (13/8), kontingen PWI DIY yang berjumlah 50 orang dan berlaga di 12 cabang olahraga resmi dikukuhkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakilkan Sekretaris Daerah Pemda DIY Beny Suharsono.
Ketua Kontingen PWI DIY Nuryadi saat memberikan sambutannya menyebut wartawan sebagai insan yang membuat dan menyampaikan berita kepada masyarakat, termasuk apapun kebijakan daerah haruslah memiliki kesiapan serta kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika jiwa dan raga rekan-rekan wartawan sehat, pasti akan membuat berita dengan bertanggung jawab,” katanya di kompleks Kantor Gubernur DIY Kepatihan.
Menargetkan prestasi yang lebih baik dibandingkan Porwasnas XIII di Malang, Jawa Timur 2022 lalu. Nuryadi yang menjabat sebagai Ketua DPRD DIY meminta para atlet untuk optimal sehingga mampu masuk klasemen 10 besar. Di 2022 lalu, kontingen PWI DIY menempati urutan ke 18.
Nuryadi memaparkan selama pelaksanaan Porwanas, DIY belum pernah sekalipun menjadi tuan rumah ajang tiga tahun sekali ini. Dirinya kemudian mengingatkan betapa besarnya peran Kasultanan Ngayogyakarta saat mendukung Indonesia di awal-awal kemerdekaan.
“Yogyakarta, meski daerah kecil, namun kontribusi pada kemerdekaan Indonesia sangat besar. Semangat inilah yang kita usung di Porwarnas XIV sehingga jangan berkecil hati,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Pemda DIY Beny Suharsono di podium menyampaikan sebenarnya proses pembangunan Graha Pers Pancasila saat ini tengah dalam persiapan. Namun untuk mewujudkan DIY menjadi tuan rumah Porwanas, dirinya meminta harus dibuktikan dengan prestasi.
“Dari 18 ke 10 besar itu adalah cita-citanya. Menurut saya sebaiknya cita-cita harus tinggi, minimal masuk rangking satu digit dari total klasemen perolehan medali. Kita tunjukkan dulu prestasi, barulah kita bicara mengenai peluang tuan rumah,” jelasnya.
Dirinya berpesan, kontingen PWI DIY ke Porwanas setidaknya menerapkan filosofi masyarakat Yogyakarta yang ngluruh tanpa bala, menang tanpa merendahkan. Sehingga ketika menjadi pemenang tidak jemawah.