Gunungkidul,(kalaharinews.co) – Munculnya bakteri antraks setiap tahun di Kabupaten Gunungkidul disebabkan oleh beragam faktor. Seperti kondisi cuaca ekstrem dan kualitas sanitasi yang kurang optimal di beberapa daerah lingkungan peternakan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti mengutarakan apabila suatu daerah sudah endemis antraks maka sewaktu-waktu bisa terulang kembali dengan kasus serupa.
“Spora itu dapat bertahan minimal 40 tahun jadi jika suatu daerah pernah terdapat kasus antraks, maka kasus tersebut bisa saja akan muncul lagi,” ungkap Wibawanti, Rabu (13/03).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wibawanti menambahkan, selain sejumlah faktor di atas, bakteri antraks bisa saja muncul apabila hewan ternak minum air atau pakannya terkontaminasi Spora Mk.
Pencegahannya sendiri, pihaknya merekomendasikan langkah peningkatan kebersihan kandang, vaksinasi rutin pada hewan ternak, serta pendidikan kepada peternak mengenai tanda-tanda awal antraks. Diharapkan tindakan ini dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit yang sering muncul setiap tahunnya.
“Selain itu apabila ada hewan yang mati mendadak penguburannya harus dalam dan disiram disinfectan serta disemen,” tutupnya.