Iklan Header 3

Bakteri Ini Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal di Playen Hingga Merenggut Korban Jiwa

- Reporter

Rabu, 12 Juni 2024 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunungkidul,(kalaharinews.co)- Hasil uji sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan di Playen beberapa waktu lalu telah keluar. Dari hasil tes lab tersebut, menunjukkan bahwa terdapat kontaminasi bakteri yang menjadi penyebab keracunan terhadap belasan warga dalam sebuah acara.

Uji laboratorium yang diambil pada tanggal 23 Mei 2024 oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul  menjelaskan adanya Kapang (khamir) dan bakteria  E-coli patogen, mikroorganisme dalam sampel yang diambil dari feses para korban.

Kasus keracunan makanan ini terjadi padan 23 Mei 2024, setelah beberapa warga ikut menghadiri acara tasyukuran yang digelar salah satu warga di Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dugaan keracunan ini pertama kali dilaporkan pada 26 Mei 2024, setelah beberapa warga di Desa Playen mengalami gejala seperti mual, muntah dan diare. Sebanyak 12 orang orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, bahkan 2 orang diantaranya meninggal dunia.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa makanan yang dikonsumsi warga tercemar oleh bakteri Salmonella dan E. coli.

“Sampel itu dikirim pada tanggal 29 Mei ke Labkesda DIY dan hasilnya keluar pada tanggal 6 Juni. Dan kami menemukan bahwa makanan yang disajikan dalam sebuah acara di desa tersebut tidak disimpan dan diproses dengan higienis, sehingga memungkinkan bakteri untuk berkembang biak,” jelasnya.

Menurut Ismono, bakteri mikroorganisme patogen dalam konsentrasi tertentu cukup mampu menyebabkan gangguan pencernaan bagi yang mengkonsumsinya. Jenis bakteri di parameter hasil pemeriksaan laboratorium tersebut paling sering menyebabkan gangguan pencernaan dan dari hasil pemeriksaan pada spesimen feses pasien yang mengalami keracunan juga ada terdeteksi kapang .

“Karena kita tidak bisa mengambil sampel makanan maka hanya ada kemungkinan,” kata Ismono.

Berdasarkan literatur yang diperoleh, E coli (EHEC) adalah patogen bawaan makanan yang menyebabkan penyakit usus pada manusia.

“Jadi kemungkinan dari faktor makanan yang kurang higienis. Kapang dan khamir bertanggung jawab atas pembusukan produk makanan. Beberapa kapang menghasilkan mikotoksin yang dapat menyebabkan keracunan akut atau kronis,” tutup Ismono.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dukcapil Gunungkidul Kolaborasi dengan RSKIA Rachmi Yogyakarta Terapkan Inovasi Bulan Sabit 
Dinkes Gunungkidul Ajak Masyarakat untuk Waspada Penyebaran Virus HMPV yang Merebak di Cina 
Dinas Pendidikan Himbau Siswa yang Menderita Gondongan untuk Tidak Sekolah Sampai Sembuh 
Jumlah Penderita Gondongan di Gunungkidul Meningkat Pesat, Tembus Ribuan Kasus 
Raih Penghargaan Kinerja Penanganan Stunting Terbaik, Kalurahan Giritirto Dapat Kunjungan dari Kalimantan
Dinkes Lakukan Kick Off Imunisasi Japanese Encephalitis, Cegah Radang Otak 
Puskesmas Ponjong Lakukan Penyelidikan Pasca Kasus DBD Yang Telan Korban Jiwa 
Bocah 12 Tahun Meninggal Dunia Akibat Demam Berdarah 
Berita ini 98 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 16:18 WIB

Dukcapil Gunungkidul Kolaborasi dengan RSKIA Rachmi Yogyakarta Terapkan Inovasi Bulan Sabit 

Senin, 6 Januari 2025 - 13:01 WIB

Dinkes Gunungkidul Ajak Masyarakat untuk Waspada Penyebaran Virus HMPV yang Merebak di Cina 

Senin, 18 November 2024 - 12:41 WIB

Dinas Pendidikan Himbau Siswa yang Menderita Gondongan untuk Tidak Sekolah Sampai Sembuh 

Jumat, 15 November 2024 - 12:34 WIB

Jumlah Penderita Gondongan di Gunungkidul Meningkat Pesat, Tembus Ribuan Kasus 

Rabu, 30 Oktober 2024 - 14:24 WIB

Raih Penghargaan Kinerja Penanganan Stunting Terbaik, Kalurahan Giritirto Dapat Kunjungan dari Kalimantan

Selasa, 3 September 2024 - 14:51 WIB

Dinkes Lakukan Kick Off Imunisasi Japanese Encephalitis, Cegah Radang Otak 

Senin, 26 Agustus 2024 - 17:24 WIB

Puskesmas Ponjong Lakukan Penyelidikan Pasca Kasus DBD Yang Telan Korban Jiwa 

Senin, 26 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Bocah 12 Tahun Meninggal Dunia Akibat Demam Berdarah 

Berita Terbaru